Pemkab Bulukumba-Bank Sulselbar Sepakati Pinjaman Rp 55 Miliar, Diangsur selama Tiga Tahun

  • Bagikan

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Meski persetujuan dari Kemendagri dan Bappenas belum keluar, namun Pemkab Bulukumba dan Bank Sulselbar telah menyepakati jumlah anggaran pinjaman serta mekanisme angsuran.

Kasubbid Akuntansi dan Penerimaan BPKPD Bulukumba, Erniati, mengungkapkan bahwa anggaran pinjaman yang disepakati sebesar Rp 55 miliar.

Selain itu, pinjaman itu akan diangsur setiap bulan dalam kurun waktu tiga tahun, dengan bunga sebesar 6 persen dari total anggaran.

Jika ditotal dengan bunga 6 persen, anggaran pinjaman yang harus dibayarkan Pemkab Bulukumba selama tiga tahun kurang lebih Rp. 58,3 miliar atau Rp1,6 miliar per bulannya.

"Angsuran nantinya kita anggarkan langsung di APBD," kata Erniati saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor BPKPD Kabupaten Bulukumba.

Diketahui, Pemkab merencanakan anggaran sebesar 55 miliar untuk pembangunan pasar, di antaranya 50 miliar untuk Pasar Sentral dan 5 miliar untuk Pasar Tanete.

Anggaran pembangunan pasar yang masuk dalam agenda APBD Bulukumba tahun 2023 itu, diperoleh dari pinjaman reguler di Bank BPD Sulselbar.

"Anggaranya sudah ada, dari pinjaman reguler Bank Sulselbar. Kalau dari daerah mana cukup," ujar Andi Muchtar Ali Yusuf saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Kamis, 22 Desember 2022.

Andi Muchtar Ali Yusuf mengungkapkan bahwa pembangunan Pasar Sentral dan Pasar Tanete akan dimulai pada Februari 2022.

"Januari kita akan mulai tender, kalau bisa Februari pembangunannya sudah dimulai," harap Andi Utta sapaan Andi Muchtar Ali Yusuf.

Diketahui, perombakan total Pasar Sentral dan Pasar Tanete merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Andi Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf.

Pada awalnya program tersebut rencananya akan dimulai pada 2022 dengan mengandalkan anggaran pinjaman dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Namun rencana itu terhambat karena anggaran pinjaman yang diharapkan tersebut tidak kunjung dicairkan.

Meski demikian, hal itu tidak membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menghentikan rencananya untuk membangun pusat perputaran ekonomi di Kabupaten Bulukumba tersebut.

Pemkab kembali memasukkan proyek pembangunan Pasar Sentral dan Pasar Tanete dalam APBD tahun anggaran 2023.

Tidak jauh berbeda dengan rencana sebelumnya, skema penganggaran dari proyek pembangunan pasar itu juga akan menggunakan anggaran pinjaman.

Meski jumlah anggarannya sedikit berkurang, dari yang sebelumnya Rp 75 miliar, menjadi Rp 55 miliar. (baso marewa)

  • Bagikan