BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- HUT Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI yang ke-22 dimeriahkan berbagai kegiatan. Baznas Bulukumba misalnya melaksanakan renovasi sekolah yang terletak di salah satu pelosok yang ada di Kabupaten Bulukumba.
Kampung Benteng Senggang, begitu namanya. Terletak di daerah terluar, di wilayah Kelurahan Borong Rappoa, Kecamatan Kindang Kabupaten Bulukumba. Letak geografisnya berbatasan langsung dengan Kabupaten Bantaeng. Benteng Senggang berada di ketinggian 900 MDPL.
Selama kurang lebih sepekan, mulai Rabu 25 Januari 2023 sampai Minggu 29 Januari 2023 BAZNAS dan relawan Baznas Tanggap Bencana (BTB) Kabupaten Bulukumba bertandang ke Benteng Senggang.
Di sana relawan melaksanakan program bantuan pendidikan untuk Sekolah Alam yang ada di kampung terpencil itu. Selain penyerahan paket pendidikan yang berisi baju dan alat tulis, Baznas Bulukumba juga memberikan bantuan renovasi pembangunan.
Renovasi tersebut dilakukan oleh relawan BTB dan masyarakat Benteng Senggang. Mulai dari pengangkutan bahan bangunan seperti material papan, balok dan pasir dikerjakan secara manual. Papan dan balok diangkut naik dari desa tetangga, serta tanah dikeruk sendiri oleh relawan.
Selain paket pendidikan, relawan BTB juga memberikan pendidikan tentang Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS). Juga cara sikat gigi yang baik dan benar kepada anak-anak dan warga lokal di Sekolah Alam Benteng Senggang.
Ketua Baznas Kabupaten Bulukumba, Kamaruddin sangat prihatin melihat dan mengetahui kondisi Benteng Senggang.
Kamaruddin mengatakan, tidak bisa dipungkiri tentang kondisi saat ini, di mana dari segala aspek kehidupan manusia, tidak bisa terlepas dari pendidikan.
"Semoga langkah kecil yang dilaksanakan Baznas ini bisa melahirkan generasi yang cemerlang dan berahlakul karimah. Serta dapat menjadi pilar yang kokoh untuk keluarga khususnya untuk Benteng Senggang," harapnya.
Sementara itu, Founder Sekolah Alam, Nopianto sangat terkesan dan berterima kasih atas segala bentuk bantuan yang diberikan oleh Baznas Kabupaten Bulukumba.
Menurutnya, anak-anak di Benteng Senggang berhak mendapat pendidikan yang layak seperti anak-anak lain.
Mengingat Benteng Senggang merupakan daerah terluar kota Bulukumba, yang sangat sulit diakses pelayanan umum seperti sekolah maupun kesehatan. Dengan kondisi jalan berbatu yang berat dan sangat menanjak.
Bahkan mayoritas warga di Benteng Senggang, tidak memiliki Administrasi Kependudukan (Adminduk) selayaknya warga negara Republik Indonesia.
Nopi sapaannya, mengaku mendirikan sekolah alam atas dasar peduli terhadap pendidikan anak-anak dan warga di Benteng Senggang.
Saat itu, 2017 silam, Nopi hanya datang, hendak membuka lapak baca yang diberi nama Taman Baca, di desa yang mayoritas warganya bekerja sebagai petani kopi dan madu itu.
Namun setelah mengetahui kondisi warga lokal Benteng Senggang yang tidak pernah merasakan duduk di bangku sekolah dasar, membuat Nopi dengan suka rela dan tekad yang bulat berjanji 'mendidik' seluruh warga secara menyeluruh. Dari anak-anak sampai dewasa.
Pada 2021, Lapak Baca bertransformasi menjadi Sekolah Alam, dan aktif melaksanakan proses belajar mengajar hingga saat ini.
"Sudah ada sekitar 20 anak-anak dan 10 orang dewasa yang menjadi murid di Sekolah Alam," rinci pria kelahiran Borong Rappo 21 April 1994 itu.
Nopi berharap, Benteng Senggang bisa lebih maju dan lahir generasi yang cerdas dan dapat membanggakan Bulukumba bahkan Indonesia. (kurnia)