BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Mulutmu harimaumu. Pepatah ini patut disematkan ke Manager PT Lonsum Palangisang Estate, Raj Suhendra. Akibat ucapannya yang mengandung SARA lantaran menyinggung umat Islam yang ada di Desa Tamatto, warga setempat pun menggelar aksi di kantor PT Lonsum, Senin 30 Januari 2023.
Dalam aksi yang dikomandoi Ketua BPD Tamatto, Hasbullah, bersama puluhan masyarakat mereka mendesak agar Raj Suhendra, angkat kaki dari tanah Tamatto.
“Kami minta 2x24 jam Raj Suhendra angkat kaki. Warga di sini (Tamatto) sudah tak sudi bapak ada di tanah kami, pernyataan A nda sungguh membuat hati kami sebagai umat islam terluka,” ujar Hasbullah dalam aksinya.
Dalam aksi tersebut, Raj Suhendra, langsung menemui para pendemo dan meminta maaf. Ia telah menyampaikan pernyataan itu ia khususkan kepada karyawannya saja dan hanya kesalahpahaman semata. Namun alasan tersebut tak diterima oleh masyarakat setempat.
Raj pun mengaku siap meninggalkan Desa Tamatto, sesuai dengan tuntutan pendemo.
Haeruddin usia menggelar demo, dikonfimasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, menceritakan, aksi tersebut dipicu pernyataan Raj Suhendra yang dinilai sangat melukai hati masyarakat Tamatto yang kesemuanya bergama Islam.
“Jadi kejadian ini sudah lama. Peristiwanya itu awal Januari lalu. Jadi Raj Suhendra ini meminta keterangan bawahannya kemudian mengucapkan 'Percuma kau shalat' sebanyak tiga kali. Nah peryataan ini kemudian didengar masyarakat umum, inilah awalnya,” katanya.
Setelah mendengar masukan dari berbagai lapisan masyarakat dan atas pertimbangan tokoh agama, akhirnya digelar aksi menuntut agar Raj Suhendra angkat kaki dari Tamatto.
“Katanya tadi waktu aksi siap angkat kaki, tapi jika tidak dindahkan maka aksi lebih besar akan kita lakukan lagi,” katanya.
Dia menilai pernyataan tersebut seharusnya tak keluar dari mulut sang manager meski dalam kondisi marah kepada bawahannya. Apalagi saat berbicara saat itu didengar oleh banyak pihak, yang kesemuanya adalah bergama Islam.
“Harusnya jangan bawa-bawa agama. Yah tersinggung kan kalau soal dugaan bohongnya bawahanya lalu mengaitkan dengan agama Islam, tidak benar kalau begitu,” terangnya. (rakhmat fajar)