Catatan Perjalanan Umrah Bersama Time Travel (1)
RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Ibadah umrah adalah panggilan dari Allah SWT. Tidak semua yang mampu secara finansial tergerak hatinya untuk melaksanakan ibadah umrah di tanah suci.
Tapi mereka yang mau dan rindu akan dimampukan oleh Allah SWT. Kalimat ini tentu diyakini dan menjadi penyemangat bagi umat muslim yang ada di seluruh dunia. Begitu juga dengan penulis, yang baru saja melaksanakan ibadah umrah bersama Time Travel Makassar.
Laporan: Sunarti Sain
Jemaah Umrah Time Travel berangkat dari Makassar tanggal 7 Februari 2023. Perjalanan udara selama 11 jam menggunakan Lion Air, langsung (direct) di Kota Madinah. Setelah urusan di loket imigrasi Bandara Internasional Prince Muhammad bin Abdul Aziz selesai, rombongan kami yang didominasi jemaah dari Kabupaten Bulukumba langsung menuju ke Hotel Sky View, dan disambut suhu dingin Kota Madinah. Suhu di Madinah bahkan bisa mencapai 11 derajat celcius.
Beruntungnya kami karena Hotel Sky View ternyata sangat dekat dengan pintu masuk ke Raodah di Masjid Nabawi. Setiap hari kami melewati Kubah Hijau di mana di bawahnya bersemayam jasad Rasulullah Nabi Muhammad SAW dan dua sahabatnya Abu Bakar dan Umar Bin Khatab.
Masjid Nabawi merupakan masjid yang dibangun Rasulullah setelah hijrah dari Makkah ke Madinah pada 622 M.
Berdasarkan sejumlah literatur, bangunan masjid awalnya hanya bangunan tanpa atap. Ukurannya sekitar 50x50 meter.
Setelah Rasulullah wafat, masjid diperbaiki dan diperluas. Bekas rumah Rasulullah itu kini menjadi bagian masjid.
Perluasan Masjid Nabawi sudah dilakukan beberapa kali. Kini, luas bangunan masjid mencapai 100 ribu meter persegi.
Sedangkan luas pelataran masjid mencapai 135 meter persegi. Di sekeliling Masjid Nabawi, selain hotel ada beberapa museum berisi sejarah Kota Madinah dan Masjid Nabawi.
Juga terdapat Makam Baqi, yang merupakan pemakaman sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW. Di Makam Baqi tersimpan jasad sabahat-sahabat Rasulullah dan keluarga Rasulullah.
Diantaranya, As’ad Bin Zararah, Utsman Bin Mazoun, Abdurahman Bin Auf, dan Sa’ad Bin Abi Waqqas. Sedangkan dari keluarga Rasulullah ada Aisyah, Fatimah Az-Zahra, Rugayyah, Zainab dan Ummi Kultsum.
Irma, salah satu Jemaah Time Travel mengaku sangat bersyukur mendapatkan hotel yang dekat dengan Raodah dan Makam Baqi. “Alhamdulillah ini kali pertama saya berumrah. Tidak pernah saya menyangka hotel tempat kami menginap sangat dekat dengan pintu Raodah. Kesempatan untuk masuk di Raodah dan berdoa di taman surga bisa kami lakukan setiap saat,” ujarnya.
Meski begitu, saat ini ada aturan baru yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi bagi setiap Jemaah yang ingin masuk ke Raodah. Jemaah harus mendapat tasreh atau surat izin terlebih dahulu dari otoritas setempat.
Tasreh diperoleh setelah mendaftar di aplikasi yang telah disiapkan.
Dengan adanya tasreh, jemaah diharapkan tidak lagi berdesakan saat berdoa dan salat sunah di Raodah.
Setelah mendapatkan tasreh, setiap gelombang atau kelompok harus antre lebih dulu di pelataran Masjid Nabawi di dekat Kubah Hijau. Lama antrean bisa sampai 1 hingga 2 jam. Tergantung padatnya Jemaah yang ingin melakukan ziarah di Makam Rasulullah.
Pemberlakuan Tasreh ini sudah dilakukan sejak musim haji 2022 lalu. Bagi Jemaah umrah yang akan berangkat ke Madinah, disarankan mendaftar tasreh lebih awal karena padatnya Jemaah saat ini membuat kuota masuk ke Raodah menjadi sangat terbatas.
Surat tasreh berisi daftar nama yang sudah diinput ke dalam aplikasi. Surat tasreh juga berisi keterangan jumlah Jemaah, waktu, nomor pintu masuk, nomor gerbang masuk, daftar nama dan nomor paspor Jemaah.
Rombongan Time Travel sendiri mendapatkan tasreh di Hari Jumat 10 Februari 2023 khusus untuk jemaah perempuan. Saat itu, rombongan jemaah perempuan dipimpin langsung Andi Herfida Attas yang ikut berumroh bersama sang suami, Andi Muchtar Ali Yusuf (Bupati Bulukumba).
Pemberangkatan Jemaah umrah Time Travel memang dibagi dalam dua kelas; kelas VIP dan kelas Reguler. Yang membedakan hanya maskapai yang digunakan dari tanah air ke Madinah dan Jeddah, serta hotel selama berada di tanah suci.
Tampak pula dalam rombongan Time Travel, Andi Misbawati A. Wawo, Hj. Hamrina A. Muri, Andi Ani, Vitalia Ramona, Hj. Tini sekeluarga, H. Unding, H. Amry dan istri, Andi Siswanta Attas dan istri, serta Tajrimin sekeluarga.
Nah, bagaimana jika selama berada di Madinah tasreh yang kita ajukan tidak keluar? Sebagian Jemaah memakai cara lama yakni menunggu pintu raodah dibuka seusai salat Subuh dan usai Salat Isya.
Untuk perempuan pintu masuk ke Raodah kini dipindah ke Pintu 32 Masjid Nabawi. Sebelum masuk ke Raudah, pastikan salat di masjid melalui Pintu 29. Ini akan memudahkan perjalanan dari Pintu 29 ke Pintu 32. Di pagi hari, pintu Raodah dibuka mulai pukul 06.00 sampai 10.00. Jika tanpa Tasreh, perjuangan masuk ke Raodah lebih berat lagi karena harus berdesakan dengan jemaah lain yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan orang.
Luas Raodah dari Timur ke Barat sepanjang 22 meter. Ukurannya dari utara ke selatan sepanjang dua meter. Raodah merupakan tempat mustajab untuk berdoa di Masjid Nabawi. Itulah kenapa Raodah menjadi sangat istimewa bagi setiap jemaah yang datang di Kota Madinah. (***)