SELAYAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID - Bupati Kepulauan Selayar, H. Muh. Basli Ali mengajak masyarakat pada peringatan Isra’ Mi'raj Nabi Muhammad SAW sebagai momentum untuk memantapkan kerukunan dan meningkatkan kesalehan sosial.
"Jadikan momentum isra mi'raj ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mendirikan shalat, membangun kehidupan bermasyarakat yang bermartabat dan penuh etika," kata Bupati Basli dalam sambutannya pada peringatan Isra Miraj di Ruang Kantor Bupati, Kamis (23/2)
Menurutnya dengan kesalehan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, akan mengantarkan keberkahan untuk pembangunan daerah dan negara kearah religius dan lebih sejahtera.
Dengan ini bersikap santun tolong menolong, menghargai sesama, merasakan apa yang dirasakan orang lain dan memberi sesuatu kepada orang lain yang dilandasi rasa ikhlas tanpa dibatasi ruang dan waktu, itulah bentuk kesalehan sosial yang riil, Jelasnya.
"Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan jalan kemudahan serta meridhoi pembangunan daerah Kabupaten Kepulauan Selayar menuju baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur" tutup Bupati mengakhiri sambutannya.
Peringatan Isra Mi'raj 1444 H/2023 M Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar ini, diikuti oleh Wakil Bupati H. Saiful Ari, Forkopimda, jajaran Pejabat dan ASN Pemkab Selayar, Ketua dan Pengrus TP. PKK, DWP, camat, tokoh serta organisasi keagamaan, Selain itu, juga diisi dengan ceramah agama oleh ustads Suwandi Sulaiman.
Dalam ceramahnya, Ustads Suwandi menegaskan tentang makna shalat untuk memperkokoh nilai-nilai kehidupan sosial.
"Shalat sesugguhnya tidak hanya proses penghambaan diri kepada Allah SWT. Tetapi makna shalat itu harus dapat terimplementasi dalam kehidupan bermasyarakat setiap saat dan setiap waktu." Katanya
Mengulas kisah Isra Mi'raj Nabi Muhammad, Ustads Suwandi Sulaiman mengatakan peristiwa isra miraj merupakan sebuah mu'jizat dimana pada peristiwa tersebut Rasulullah Muhammad S.A.W memenuhi panggilan Allah untuk menerima perintah shalat sebagai amal bagi umat Islam dalam rangka menjembatani kehidupan manusia di dunia menuju kehidupan akhirat kelak. (*)