BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kabupaten Bulukumba, terus berupaya mengoptimalkan informasi dan pengelolaan zakat melalui aplikasi Neraca.
Hal tersebut disampaikan dalam bimtek yang diberikan kepada 146 orang peserta dari Unit Pengumpulan Zakat (UPS) desa dan kelurahan se-Kabupaten Bulukumba.
Kegiatan Bimtek berlangsung jelang bulan suci Ramadan 1444 H, Senin 20, Maret 2023 di Aula Bappeda Bulukumba.
Menurut penjelasan Wakil Ketua 1 Bidang Pengumpulan, Bustan Kadir, ini tahun ke-3 Baznas mengadakan Bimbingan Teknis terkait sistem pengumpulan dan perhitungan zakat yang dikelola oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang tersebar di kelurahan atau desa se-kabupaten Bulukumba.
Sebanyak 146 peserta yang berasal dari seluruh desa dan kelurahan se-Kabupaten Bulukumba mengikuti bimtek ini.
"Potensi zakat di Bulukumba itu sekitar Rp89,6 miliar. Nah tahun ini, Baznas Bulukumba ditarget untuk mengumpulkan seperduanya, yakni Rp44 Miliar. Semoga bisa terealisasi itu," tegasnya.
Apalagi lanjutnya, tahun ini ada inovasi baru melalui aplikasi yang diberi nama Neraca. Aplikasi ini menjadi sarana informasi untuk mengetahui jumlah zakat di Bulukumba.
Jadi sekarang, semua pergerakan informasi jumlah infak dan sedekah yang ada di tengah-tengah masyarakat bisa diupdate hingga ke Baznas pusat melalui aplikasi Neraca.
Sementara itu, Ketua Baznas Kabupaten Bulukumba, Kamaruddin menjelaskan, melalui Bimtek ini, diharapkan agar amil dan amilad bisa terupgrade dan semakin paham terkait managemen pengelolaan zakat dan infaq.
Selain itu, Kamaruddin berhadap semua peserta bisa mahir membuat laporan zakat. Sebab menurutnya, zakat itu merupakan dana masyarakat yang harus dilaporkan.
"Kami yakin masyarakat sangat sadar tentang zakat. Namun hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah tentang management dan pelaporan, sehingga perlu diadakan bimbingan lebih lanjut terkait itu," tegasnya.
Di era modern seperti saat ini lanjutnya, zakat juga telah mengikuti trend digital. BAZNAS tentu turut dalam arus digitalisasi, dengan melahirkan aplikasi yang diberi nama Neraca.
Melalui aplikasi ini, seluruh dana zakat yang masuk ke masjid-masjid bisa lebih transparan, sehingga jumlah dan penggunaanya bisa diketahui dan diakses oleh seluruh masyarakat khususnya di Kabupaten Bulukumba.
"Untuk zakat dari masjid-masjid yang terupdate jumlahnya diaplikasi, Baznas sama sekali tidak mengintervensi penggunaannya. Yang penting adalah laporannya wajib diupdate," paparnya saat diwawancara.
Adapun materi yang diberikan didalam bimtek yakni, Peranan kementrian Agama dalam penguatan dan pengumpulan zakat. Kemudian dilanjutkan dengan materi tentang kesadaran masyarakat tentang zakat dan Management pengelolaannya, dan materi terkahir adalah penggunaan aplikasi neraca. (Kurnia)
