MAKASSAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- PSM Makassar berhasil keluar sebagai juara Liga 1 musim 2022-2023 usai taklukkan Madura United pada pekan ke-32 kompetisi Liga 1 Indonesia.
Kemenangan 3-1 atas Madura United di Stadion Gelora Madura Ratu Pemalingan, Jumat 31 Maret 2023. Membuat mereka memastikan gelar juara Liga 1 Indonesia musim 2022-2023.
Tambahan tiga poin itu, membuat perolehan poin PSM menjadi 72 poin dan membuat mereka mengamankan posisi puncak meskipun masih memiliki dua laga sisa.
Berhasil Wiljan Pluim Cs merajai kasta tertinggi sepakbola Indonesia ternyata meninggalkan satu catatan unik.
Dilansir Fajar.co.id dari instagram @faktaliga1_, PSM berhasil menjuarai Liga 1 Indonesia musim 2022-2023 dengan catatan persentase penguasaan paling rendah.
Dari 32 laga yang sudah dimainkan di sepanjang musim ini Pasukan Ramang, punya persentase penguasaan bola sebesar 39,2 persen.
Catatan tersebut menjadikan PSM sebagai tim yang paling sedikit menguasai bola dari 18 klub kontestan lain Liga 1 Indonesia.
Mereka bahkan tertinggal jauh dari segi pengusaan bola dari Persib Bandung dan Persija Jakarta yang notabenenya merupakan pesaing utama.
Dilihat dari permainan PSM, catatan tersebut bukannya tanpa alasan. Sang pelatih Bernardo Tavares punya taktik yang brilian di musim ini.
Sering menggunakan formasi 3-5-2, Tavares lebih memilih bermaih pragmatis dan cenderung lebih menunggu lalu mengandalkan counter attack untuk mengancam lawan.
Punya pemain-pemain cepat seperti si kembar Yakob dan Yance Sayuri lalu ada Ramadhan Sananta dan Muhammad Dzaky Asraf menjadikan strategi ini begitu cocok dengan PSM Makassar.
Selain itu, mereka juga punya gelandang-gelandang kreatif seperti Akbar Tanjung, M Arfan dan Ananda Rehan yang menjadikan strategi bisa berjalan dengan baik.
Baca juga:
PSM Makassar Sukses Raih Gelar Juara Liga 1 Setelah 23 Tahun, Pengamat Sebut 3 Faktor Penting
Meski mencatatkan persentase penguasaan bola yang paling sedikit, namun nyata PSM menjadi tim tersubur kedua setelah Bali United.
Dimusim ini mereka berhasil menciptakan 60 dari 32 laga dengan catatan dua laga tersisa.
Selain itu, gawang PSM Makassar yang dijaga oleh Reza Arya Pratama menjadi yang paling sedikit kebobolan dengan catatan 24 gol kemasukan.
Meski kalah dalam hal penguasaan bola, namun lewat permainan yang simple dan solid memang layak PSM Makassar menjadi juara di musim ini.
Punya gaya bermain sendiri dengan memaksimalkan potensi para pemain. Membuat pelatih Bernardo Tavares layak disebut sebagai pelatih terjenius di Liga 1 musim ini.
Gelar juara ini juga terasa spesial karena PSM Makassar diketahui butuh waktu 23 tahun lamanya untuk kembali merajai kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
Seperti yang diketahui, PSM terakhir meraih juara Liga Indonesia pada musim 1999/2000 silam.(Erfyansyah/fajar)