PINRANG, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Ibarat petani yang menanam benih dan merawatnya hingga tumbuh menjadi tanaman unggul yang siap dipanen dan hasilnya berdampak positif bagi banyak orang, demikian pula dengan pembelajaran yang diikuti oleh CGP dengan motivasi dari Pengajar Praktik, Fasilitator, Kepala Sekolah, Pengawas dan semua stakeholder pemerintah dapat mendukung CGP melahirkan program yang berdampak positif pada murid dan mengantarkan terwujudnya profil pelajar Pancasila.
Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar Calon Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupaten Pinrang berlangsung meriah di Aula SMK 2 Pinrang, pada Sabtu 15 April 2023. Suasana bulan ramadhan menambah antusias CGP dalam melaksanakan Lokakarya 7 yang merupakan Lokakarya Festival Hasil Panen Belajar CGP selama enam bulan mengikuti pembekalan Program Guru Penggerak (PGP) Angkatan 6 Kabupaten Pinrang. Lagu Indonesia Raya dinyanyikan dan setekah itu lagu Mars Guru Penggerak, sebagai awal seremonial pesta panen hasil belajar CGP Angkatan 6 Kabupaten Pinrang.
Pakaian adat bugis sebagai kostum yang dikenakan oleh 66 CGP terdiri dari jenjang TK 1 orang, SD 21 orang, SMP 24 orang, SMA 12 orang dan SMK sebanyak 8 orang, menjadi daya tarik pengunjung menikmati tumpah ruah karya nyata dalam 16 kelas stand CGP yang memamerkan dan mempresentasikan beragam karya nyata yang merupakan implementasi setiap modul dalam pembelajaran PGP. Program-program karya nyata CGP ini dipanen di LK 7 dan disaksikan oleh sekitar 100 undangan yang terdiri dari pejabat pemerintah, kepala sekolah, pengawas, fasilitator, dan perwakilan komunitas. Tentunya sebagai bukti dari hasil pencapaian yang akan mengantarkan Calon Guru Penggerak menjadi Guru Penggerak.
Adapun karya nyata CGP yang dilakukan di sekolah masing-masing dalam program yang meningkatkan kompetensi guru diantaranya adalah Coaching sebagai paradigma dalam supervisi akademik. Pendekatan coaching menjadikan guru bukan sebagai objek dalam supervisi tapi sebagai subjek pembelajar dimana guru diarahkan mengembangkan potensinya dalam menyelesaikan permasalahan proses belajar di kelas. Ada juga Program budaya positif melalui keyakinan kelas yang mengakomodasi pendapat murid dalam mewujudkan kelas yang aman dan nyaman sehingga murid mampu membuat perubahan dimana murid sebagai peniru dituntun untuk mengembangkan sikap toleransi, saling menghargai, disiplin dan mengembangkan budaya antri. Keyakinan kelas ini telah diimplementasikan di TK Handayani Toe dalam bentuk poster sehingga murid TK meskipun belum bisa membaca tapi mampu memahami keyakinan kelas tersebut. Selain itu program SABITAH (Sekolah Asri Bersih dan Indah, Tertib, Aman serta Harmonis) adalah program pengembangan kolaboratif warga sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan dalam kebersihan sehingga murid menjadi terbiasa dengan suasana bersih dan nyaman di sekolah. Program ini menjadi program andalan di UPT SDN 18 Pinrang.
Selain program pengembangan karakter, CGP juga mempresentasikan program pengembangan kecakapan digital seperti MARIKI MAKKAJA atau media interaktif edukatif berdeferensiasi E-Makkaja. Program ini menitikberatkan pada literasi digital dimana guru mengembangkan pembelajarannya dengan menggunakan aplikasi seperti Canva dan lainnya yang mampu meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar dengan memperhatikan kebutuhan belajar siswa berdasarkan bakat dan minatnya. Karya lainnya berupa peningkatan skill siswa untuk menghasilkan produk, misalnya progam Batik Ecoprint, Satelit (Siswa Tekun Berliterasi) dan produk jurnalistik seperti penerbitan Buletin SMPN 7 Duampanua. Semua program CGP terangkai dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.
Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid, Sos dalam sambutannya mengapresiasi CGP yang telah mengikuti pembekalan selama 6 bulan, dan mengharapkan CGP yang telah lulus menjadi guru penggerak dan mendapatkan sertifikat Guru Penggerak dapat menjadi pemimpin di sekolah dan menjadi pengawas. Pada kesempatan ini Bupati Pinrang sekaligus membuka secara resmi Lokakarya 7 Festival Panen Hasil Belajar CGP Angkatan 6 Kabupetan Pinrang dengan tema Keberagaman dalam Kesatuan.
Sitti Muiajirah salah satu CGP dari SMPN 9 Lembang menceritakan pengalamannya selama 6 bulan mengikuti kegiatan pembekalan. Awalnya tidak percaya diri dan merasa ragu. Kemudian menjadi yakin dan percaya diri karena modul pembelajaran yang sangat terkait dengan kebutuhan guru untuk meningkatkan kompetensi guru menjadi lebih baik. Lanjut Muhajirah mengatakan perubahan pada dirinya adalah mulai konsisten dengan manajemen waktu dan selalu termotivasi melakukan perubahan di sekolah meskipun kecil tapi menjadi luar biasa karena proses pembekalan di PGP sangat kolaboratif, dan berbagi.
Koordinator Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupaten Pinrang, Dedy Setiawan mengatakan Lokakarya 7 sebagai Lokakarya pamungkas; Di Lokakarya 7 ada kelas belajar sebagai sesi mengevaluasi progam guru penggerak. Kelas berbagi baik aksi nyata mauoun dampak pada lingkungan sekolah serta pameran hasil karya. Selain itu Lokakarya 7 sebagai moment meneguhkan komitmen sebagai guru penggerak,
Koordinator Pengajar Praktik Wahyuniar mengatakan jika Festival Hasil Panen Belajar CGP Angkatan 6 Kabupaten Pinrang adalah deskripsi dari perjalanan 6 bulan CGP mengikuti pembekalan. CGP menyelesaikan tugas 10 modul, mengikuti pertemuan daring dengan fasilitator dan instruktur serta menerima kunjungan pengajar praktik di sekolah dan kegiatan Lokakarya setiap bulan sebagai kegiatan rutinitas di samping kegiatannya sebagai guru di sekolah. Kewajiban pengajar praktik mendampingi CGP sangat berkesan karena ada kebersamaan dalam belajar, berbagi, berkolaborasi, berefleksi dan mensosialisasikan hasil belajar setiap modul, sehingga menanamkan semangat tergerak, bergerak dan menggerakkan. (daya)