BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Perayaan Idul Fitri di Indonesia tidak sekedar menuntaskan sunnah, tetapi sudah menjadi tradisi atau budaya dengan berbagai macam cara merayakannya.
Salah satu tradisi yang paling dinanti yakni hidangan makanan khas yang rasanya menjadi lebih nikmat ketika dihidangkan pada Hari Raya Idul Fitri.
Di seluruh wilayah di Indonesia masing-masing memiliki hidangan khas lebaran. Salah satunya di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, juga memiliki tradisi atau budaya dalam menyuguhkan berbagai macam makanan khas lebaran.
Sejumlah hidangan khas di tanah bugis termasuk Bulukumba yakni Leges, Buras, Kampalo, serta lainnya merupakan makanan khas lebaran orang Sulawesi. Makanan khas tersebut sejenis dengan ketupat.
Seperti halnya ketupat, makanan tersebut tentu harus didampingi dengan menu makanan olahan daging-dagingan yang juga khas.
Kalau di Kabupaten Bulukumba khususnya di wilayah Gantarang-Kindang, yang paling difavoritkan oleh masyarakatnya yakni olahan daging kuda.
Meski harga daging kuda lebih mahal daripada daging sapi, tetapi tetap banyak diminati oleh masyarakat khususnya di Gantarang dan Kindang.
Abdul Rahman salah satu dari banyak warga Gantarang yang memfavoritkan menu masakan daging kuda sebagai sajian utama dalam acara makan-makan momentum Idul Fitri.
"Tidak lengkap rasanya kalau hari lebaran tidak ada daging kuda, memang rasanya lebih mantap dibandingkan daging biasa (sapi, red)," ujar Abdul Rahman, Jumat, 21 April 2023.
Selain rasanya, Abdul Rahman meyakini bahwa daging kuda memiliki manfaat untuk kesehatan, serta tidak menyebabkan hipertensi.
"Kalau daging sapi biasanya tekanan saya naik, tapi kalau daging kuda tidak. Daging kuda juga punya khasiat apalagi orang yang punya penyakit asma," ungkap Abdul Rahman.
Cara pengolahan atau memasak daging kuda juga sangat simpel, bahkan semakin simpel dianggap akan semakin nikmat rasanya.
"Hanya butuh bumbu-bumbu biasa. Garam, kemiri, merica, dan serei. Semakin kurang bumbunya semakin mantap rasanya," urai Abdul Rahman.
Untuk hari lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah yang dirayakannya pada hari Jumat, 21 April 2023, Abdul Rahman memesan 7 kilogram daging kuda.
"Kalau untuk dimakan di hari lebaran tidak pernah ada (daging kuda) yang tersisa, bahkan kadang kita masih mau lagi," imbuhnya.
Untuk harga, daging kuda lebih mahal dibandingkan dengan daging sapi. Saat ini harga daging kuda 170 ribu per kilogram, sementara daging sapi 120 ribu per kilogram.
Ambo salah satu pedagang daging mengungkapkan mesti harganya mahal, daging kuda masih lebih laku dibandingkan daging sapi khususnya untuk di wilayah Gantarang.
"Kalau kuda sebelum dipotong sudah ada yang pesan duluan. Daging sapi juga laku tapi kalau di waktu lebaran seperti ini daging kuda lebih disukai orang," kata Ambo.
Kendati demikian, yang paling utama dan yang paling dinanti dalam lebaran yakni momentum kumpul bersama sanak saudara. Apapun menu makanannya akan nikmat rasanya jika dimakan bersama keluarga tercinta. (ewa/has/B)