BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Innalillahiwainna ilaihi rojiun. Kabar duka datang dari Bulukumba. Budayawan, sastrawan dan sejarawan Bulukumba Drs Muhannis meninggal dunia. Kabar duka ini beredar di laman facebook milik Drs Muhannis, Senin petang, 8 Mei 2023. Andhika Mappasomba menuliskan status dengan judul "Budayawan itu telah Pergi". "Selamat jalan kakanda Drs Muhannis. Dari pemikiranmu saya banyak belajar soal kebudayaan dan pinisi. Yang kukuh kau tancapkan sebagai identitas kekonjoan kebulukumbaanmu."
Drs Muhannis juga seorang penulis dan seniman besar Bulukumba. Novel karyanya yang ditulis dalam Bahasa Daerah Makassar berjudul "Karruq ri Bantilang Phinisi" atau Tangisan di Gubuk Pinisi. Novel tersebut menyentak dunia sastra Indonesia. Dan mencuri banyak perhatian penikmat sastra dan pemerhati budaya di Sulawesi Selatan.
Drs Muhannis lahir di Desa Ara, Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba, 5 Juni 1959. Putra dari pasangan Maggauq Daeng Gau dan Jaenong Daeng Sinnong ini sudah belajar sastra sejak kecil. Ia jatuh cinta pada naskah kuno dan belajar bahasa tertua di kampungnya.
Muhannis adalah aset penting bagi gerakan pelestarian bahasa daerah di Sulsel khususnya Bugis Makassar. Kita kelihatan satu lagi budayawan besar dan aset Bulukumba yang tak ternilai. Selamat jalan Pak Muhannis. (rs)