BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bulukumba, Dedi Rahmadi mengungkapkan rahasia lahirnya inovasi di OPD yang dipimpinnya selama hampir satu tahun terakhir ini.
Rumus dan cerita di balik lahirnya sejumlah program inovasi di OPD-nya diakui Dedi buah dari kerja keras seluruh staf dan komitmen untuk selalu memberikan layanan terbaik, tercepat, mudah dan makin dekat dengan masyarakat.
"Prinsipnya semua harus mudah. Saya paling tidak mau mendengar ada alasan anggaran. Banyak yang kami kerjakan dan menjadi inovasi malah tanpa anggaran. Intinya yang penting mau jaki bekerja," tegas Dedi, saat Diskusi Redaksi di Kantor RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Jumat 12 Mei 2023.
Saat ini Disdukcapil Kabupaten Bulukumba menjadi salah satu OPD dengan kinerja baik karena banyaknya inovasi yang dilahirkan untuk mendekatkan pelayanan adminduk kepada warga Bulukumba. Bahkan saat ini ada salah satu inovasi Disdukcapil yakni Lorong Jelita (Inovasi Jemput Bola dari lorong ke lorong) yang masuk seleksi inovasi terbaik tingkat nasional.
Di hadapan awak media RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Dedi yang pernah menjadi Camat di Bonto Bahari mengungkapkan pengalamannya. "Sejak jadi Camat saya memang sudah mengusulkan agar layanan adminduk itu dibuka juga di kantor kecamatan. Ini akan memudahkan warga yang mengurus berbagai dokumen," ujar Dedi.
Saat itu, mimpi Dedi sebagai camat belum bisa terwujud karena berbagai kendala teknis. "Saat ada seleksi terbuka pejabat eselon II saya dipanggil Ibu Muliati (mantan kadisdukcapil) dan beliau meminta saya memilih Disdukcapil," kata Dedi.
Diakui Dedi, Ibu Muli lah yang memotivasi dirinya untuk masuk di Disdukcapil karena terkesan dengan berbagai ide dan gagasan tentang layanan adminduk yang berbasis di kecamatan. "Ibu Muli senior saya dan saya pernah jadi bawahan beliau. Menurutnya saya akan mampu melakukan banyak hal jika diberi kesempatan memimpin Disdukcapil," ungkap Dedi.
Dedi yang pernah menjabat sebagai Kabag Protokol Pemkab Bulukumba akhirnya optimis bisa berbuat banyak dengan support dari berbagai kalangan. "Pak Bupati adalah figur yang paling supporting selama ini. Beliau malah memberi challenge (tantangan) baru dengan meminta Disdukcapil bisa makin dengan dengan masyarakat dengan membuka loket di semua desa di Bulukumba," jelas Dedi.
Saat ini baru 18 desa yang support adanya loket layanan adminduk. Ke depan kata Dedi, targetnya, semua desa dan kelurahan yang berjumlah 136 desa/kelurahan harus sudah memiliki loket layanan adminduk.
"Kami bagi klasternya menjadi 3 bagian. Jadi ada dokumen yang bisa selesai diurus hanya dengan datang di kantor desa, ada dokumen yang bisa selesai di kantor kecamatan dan ada dokumen yang memang harus diurusnya di kantor capil," ujar Dedi.
Ariel, staf Desa Batulohe yang hadir pada diskusi menyampaikan apresiasinya terhadap inovasi Disdukcapil yang menurut Ariel sangat dirasakan manfaatnya oleh warga. "Kalau pengalaman saya di Batulohe, warga kini makin antusias mengurus berbagai dokumen kependudukan. Karena merasa sudah dekat dan tidak perlu jauh-jauh ke kota yang butuh biaya tidak sedikit untuk transportasi," ujarnya. (rs)