Sepak Terjang Ketua DPD Golkar Jeneponto. Dari Anak Bupati hingga Jadi Bupati Dua Periode

  • Bagikan

JENEPONTO, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Bupati Kabupaten Jeneponto, Iksan Iskandar sedang mempersiapkan diri untuk bertarung pada pemilihan legislatif (Pilcaleg) DPR RI 2024 mendatang.

Tekadnya menuju Senayan bukan tanpa alasan, ia ingin mewakili suara masyarakat. Pasalnya, tak satupun putra daerah asal Jeneponto yang berhasil menduduki Senayan hingga kini. Sejarah baru dikatakannya akan diukir putra Butta Turatea ini.

Bupati dua periode itu mengaku heran, kabupaten dengan 400 ribu jiwa itu dianggap tidak mampu mendudukkan figurnya di Senayan.

"Jeneponto yang 400 ribu penduduknya biar sepotong tidak ada, tidak ada wakil mu disana. InsyaAllah akan ku kibarkan bendera Jeneponto disana," kata Iksan Iskandar.

Pria yang didaulat sebagai Ketua DPD Golkar Jeneponto sejak 2020 itu mengaku bahwa Kabupaten Bantaeng yang hanya memiliki ratusan ribu jiwa mampu mendudukkan 2 orang di DPR RI.

"Orang Bantaeng yang hanya ratusan ribu penduduknya mampu mendudukkan 2 orang, Azikin Sultan dan Ashabul Kaffi," terangnya.

Iksan Iksandar pun mengaku optimis dan siap memenangkan kursi untuk calon anggota DPR-RI daerah pemilihan (Dapil) 5 meliputi, Gowa, Takalar,

Ketua DPD Golkar ini lanjut mengatakan, dirinya pun telah mendapat amanah dari masyarakat sebagai perwakilan di DPR RI.

"Untuk pengabdian. Saya hanya mendapat amanah dari sebagian masyarakat dan juga partai. Sebenarnya saya mau istirahat, tapi karena amanah," kata Iksan Iskandar, Kamis, 25 Mei 2023.

Menurut Iksan, sejauh ini, belum ada putra daerah yang mampu menduduki kursi DPR RI. Iksan mengaku akan memperjuangkan hak-hak masyarakat apabila direstui.

"Izinkan saya meminta restu mudah-mudahan saya direstui untuk naikkan saya ke Senayan untuk memperjuangkan Jeneponto. Tidak ada orang Jeneponto bos yang duduk di Jakarta sana," jelasnya.

Iksan mengaku tak begitu mempersoalkan berapa jumlah suara yang bakal didapat nanti. Menurutnya, ia beserta timnya saat ini fokus menggalang suara.

"Kita juga belum mendapat data yang akurat tentang berapa wajib pilih di Jeneponto, kalau berdasarkan data lama 278. Dari situ, kita harus menyesuaikan dengan data, jadi target itu tidak ada pokoknya kita jalan saja," terangnya.

Menurut dia, politik merupakan wadah usaha yang ditempuh oleh setiap warga negara untuk mewujudkan kebaikan dan kemaslahatan bersama.

"Politik juga bisa berarti bahwa segala sesuatu tentang proses perumusan kebijakan publik Pemerintahan yang memiliki tujuan yang akan di capai dan semuanya harus bermuara pada nilai demokratis dan tentunya harus terikat oleh aturan, etika dan moral," katanya.

Bagi Iksan, bergabung ke dunia politik merupakan jalannya untuk pengabdian kepada bangsa. Dirinya diminta berpartisipasi dalam merumuskan dan membentuk tatanan bernegara yang baik, melalui jalur partai politik itu sendiri.

"Dan di partai politik inilah sebagai instrumen dalam memasuki rana kebijakan publik dan tempat berkarya untuk bangsa dan masyarakat luas," kata pria yang akrab di sapa Basoka.

Alasan dia menjatuhkan pilihan ke Partai Golkar karena Golkar merupakan partai yang sudah teruji dari masa ke masa. Kata dia, Partai Golkar memiliki potensi yang besar dan tidak sedikit sumbangsi pemikiran dan karya yang sudah di lakukan.

"Visi dan misi kebangsaan yang jelas, karya kekaryaan, sehingga selaras dengan cita cita berdirinya negara ini. Alasan ini menjadi titik pijak keyakinan untuk bergabung di Golkar, apalagi keluarga besar kami juga adalah pentolan Partai Golkar sejak awal," ucapnya.

Iksan yakin, pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024 mendatang, Golkar mampu mendudukkan kader terbaiknya di parlemen.

"Kita target minimal di tiap dapil ada 1 sampai 2 kader yang terpilih, maka demikian kita akan peroleh anggota legislatif pada unsur pimpinan. Sedangkan untuk DPRD Propinsi dan Pusat kita targetkan ada putra atau putri terbaik daerah ini juga yang duduk sebagai representasi masyarakat turatea. Potensi itu ada dengan jumlah DPS saat ini mencapai 300 ribuan pemilih," tegasnya.

Lalu bagaimana sepak terjang pria 63 tahun ini hingga berkali-kali berhasil jadi Bupati?

Iksan Iskandar adalah pria kelahiran Jakarta, 23 Juli 1959. Ia berhasil memperoleh gelar Sarjana Magister Sains dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Sulawesi Selatan pada tahun 1985.

Iksan Iskandar rupanya terlahir dari anak polisi. Ayahnya bernama Ishak Iskandar. Ishak Iskandar pernah menjabat Kapolres Kabupaten Bulukumba pada era 1970-an.

Pada tahun 1980 Ishak Iskandar mulai merinti karir politik dan berhasil duduk sebagai Bupati Jeneponto. Di masa itulah, Iksan Iskandar digembleng jadi petarung.

Sebelum menjabat sebagai Bupati Jeneponto pada tahun 2013, Iksan Iskandar juga sudah mulai aktif merintis karier di dalam dunia pemerintahan mulai dari tahun 90-an.

Di awal tahun 1990, ia sudah mulai menjabat sebagai staf Inspektorat Dati II Kabupaten Gowa. Namun, ia hanya bertahan selama satu tahun saja.

Di tahun berikutnya, ia menjadi Sekretaris Wakil Camat Bontonompo Kabupaten Gowa.

Pada tahun 1992, Iksan Iskandar juga menjabat sebagai kepala Seksi Pengamanan Sosial Politik di Kabupaten Jeneponto. Ia menjalankan masa jabatan tersebut selama dua tahun lamanya.

Selain itu, Iksan Iskandar juga pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Jeneponto di tahun 1994.

Tidak berhenti sampai di sana, suami dari Hamsiah Iksan ini juga menjabat sebagai Camat Kelara Jeneponto tahun 1995.

Setelah tiga tahun menjabat sebagai camat, ia beralih menjadi Kepala Bagian Tata Pemerintahan Umum Setda Jeneponto. Pada saat itu, ia menjabat di tahun 1998 hingga tahun 2001.

Di tahun 2001 lalu, ia sukses menjabat sebagai Kepala Kantor Kesbang dan Linmas di hingga tahun 2004. Asisten III Administrasi Setda Jeneponto tahun 2004.

Pada tahun 2005 ia pernah menjalani masa jabatan sebagai Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana daerah Jeneponto.

Kemudian menjabat sebagai sekertaris daerah (Sekda) Jeneponto. Jabatan itu tidak lama diemban, ia mengundurkan diri untuk mengikuti pilkada.

Tahun 2013 silam, Iksan Iskandar memulai karir politiknya. Ia mencalonkan diri sebagai Bupati Jeneponto berpasangan dengan Mulyadi Mustamu.

Keduanya sukses mengalahkan pasangan Ashari Fhaksirie Rajamilo yang merupakan anak mantan bupati Jeneponto, almarhum Rajamilo.

Di priode ke dua pilkada 2018 Iksan Iskandar berpasangan Paris Yasir kembali mampu merontokkan lawan pesaing lainnya dan berhasil duduk dengan mulus. (akb/has/B)

  • Bagikan