BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bulukumba, memastikan tak ada pupuk palsu yang beredar ke petani.
Hal itu terungkap setelah Dinas Pertanian dan Peternakan, turun langsung melakukan investigasi di Desa Padang, Kecamatan Gantarang, Selasa, 20 Juni 2023 kemarin. Hasilnya, pupuk merek Ponska yang digunakan petani setempat merupakan produk asli.
Kadis Pertanian dan Peternakan, Taiyyeb Manangkasi, usai mendapatkan laporan pihaknya bersama Polres Bulukumba, telah melalukan klarifikasi dengan petani termasuk distributor.
“Tim dari pertanian bersama polres telah melakukan penelusuran ke lokasi, pemilik pupuk (petani) jadi pernah mengatakan pupuk palsu, cuma ada butiran pupuk yang terapung," katanya, Rabu, 21 Juni 2023.
Rupanya setelah dilakukan penelusuran, pupuk yang dipakai merupakan pupuk yang pembeliannya waktu musim tanam sebelum nya yakni untuk periode tanam Januari 2023, kemudian pada saat pemupukan harusnya bukan pada saat volume air banyak.
“Kemungkinan pupuknya sudah kadaluwarsa, jadi kita pastikan bukan pupuk palsu,” terangnya.
Bahkan oleh penyelidikan yang dilakukan polisi petani tersebut mengaku tidak pernah melontarkan adanya pupuk palsu.
“Penyidik polres sudah tanyakan langsung ke petani jadi hanya itu dugaanya pupuk itu kadaluarsa saja,” jelasnya.
Lebih lanjut Tayyeb menjelaskan, hasil ivestigasi dilapangan juga menyebutkan bahwa pupuk yang digunakan itu dibeli pada Januari 2023 sebanyak 20 zak
dari kios resmi pupuk bersubsidi Azzahra, dan di bulan Januari digunakan petani sebanyak 16 zak.
“Sisanya 4 zak disimpan dan digunakan pada tanggal 19 Juni 2023 dan inilah dikira palsu karena ada yang terapung saat digunakan,” terangnya.
Setelah dicermati langsung dilapangan kata dia, ternyata yang terapung itu bukan pupuknya tapi zat pewarna pupuknya terapung karena zat pewarna melekat pada lumut dan lumut terapung pada saat sawah panas terkena sinar matahari sekitar jam 10 pagi.