BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pencarian terhadap korban yang diduga tenggelam di Sungai Lajae, Desa Polewali, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba masih terus dilakukan hingga Senin, 3 Juli 2023, sore.
Pencarian terhadap korban sudah dilakukan selama 3 hari namun belum juga berbuah hasil.
Pencarian terhadap korban melibatkan berbagai unsur. Mulai dari tim SAR Bantaeng dan UNM, BPBD Bulukumba dan Bantaeng, Tagana, TRC, TNI-Polri, relawan serta masyarakat lainnya.
Juandy Tandean, Anggota DPRD Bulukumba, yang dikenal juga sebagai relawan bencana turun langsung dalam proses pencarian terhadap korban. Ia tampak bergabung bersama tim SAR dan aparat yang menyusuri Sungai Lajae.
"Saya turut bersama relawan, sudah hari ketiga kami melakukan pencarian," kata Juandy saat ditemui RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID di sekitar TKP.
Menurut Juandy menjadi relawan memang sudah menjadi rutinitasnya, tidak hanya di dalam Kabupaten Bulukumba bahkan sampai ke luar daerah.
"Kegiatan seperti ini memang sudah sering kita lakukan. Apalagi jadwal di kantor (DPRD) belum ada jadi kita turun langsung membantu warga yang terkena musibah,"ujar Juandy.
Menurut Juandy, pihaknya akan terus terlibat dalam proses pencarian terhadap korban sampai berbuah hasil.
Sementara itu, Koordinator Pos Basarnas Bantaeng, Hamka, mengungkapkan bahwa pencarian dilakukan mulai titik korban diduga terjatuh sampai di muara, yakni sudah sepanjang 15 kilometer.
Menurut Hamka, dalam melakukan pencarian pihaknya menemui beberapa kendala.
"Hari pertama itu kita terkendala karena kondisi arus, saat ini walaupun air mulai surut tapi jarak pandang masih sangat terbatas yakni jarak pandang nol," ungkap Hamka.
Sebelumnya, tragedi hanyutnya seorang anak mengguncang Desa Polewali, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, pada hari Sabtu, 1 Juli 2023, sore.
Anak laki-laki berusia 13 tahun dengan inisial AA dilaporkan tenggelam di Sungai Lajae.
Belum diketahui pasti bagaimana kronologis kejadian, tetapi sampai saat ini masih dilakukan pencarian terhadap korban. (baso marewa)