MAKASSAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Bidang Pelestarian Sejarah, Tradisi dan Cagar Budaya, Dinas Kebudayaan (Disbud) Makassar mengunjungi Bunker peninggalan Jepang di Pulau Lae-lae yang berada di Wilayah Administratif Kelurahan Lae-lae, Kamis (20/7/2023).
Kepala Bidang Pelestarian Sejarah, Tradisi dan Cagar Budaya Ibu Hj. Haryanti Ramli SE menuturkan upaya ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian untuk menyelamatakan peninggalan jejak sejarah yang wajib kita jaga dan dilestarikan.
"Tujuan kita memperbaiki kedua Bunker yang di Lae-lae untuk menyelamatkan peninggalan jejak sejarah yang mana kita wajib untuk di jaga dan di lestarikan keberadaanya," ujar Haryanti. " Kita berharap kedepannya dapat dijadikan bahan Informasi dan Edukasi bagi Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat serta menjadi Destinasi Wisata."
Sementara itu, Muhammad Said, S.M selaku Lurah Lae-lae mengungkapkan Pulau Lae-lae merupakan pulau kecil yang terletak di Bagian Barat Kota Makassar, tepatnya berada di Kelurahan Lae-lae Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar. Dilokasi tersebut terdapat 2 Bunker jejak peninggalan tentara Nippon.
"Kami mengapresaisi bentuk perhatian dari Dinas Kebudyaaan (Disbud) Makassar yang menggelar kunjungan untuk melakukan rehabilitasi Bunker," ungkap Muhammad Said. "Hadirnya Dinas kebudayaan dengan tujuan memperbaiki Bunker yang terdapat di pulau ini, secara pribadi sebagai Lurah mentampaikan terima kasih, karena kedepannya Bunker bisa menjadi salah satu Destinasi Wisata yang terdapat di Pulau ini."
Pihaknya juga menilai langkah ini temtunya berdampak positif mengingat secara tidak langsung lokasi ini juga menjadi tempat Destinasi Wisata dan Otomatis dapat meningkatkan Ekonomi Warga sekitar Pulau.
Diketahui sebelumnya, Bunker yang berada di Pulau Lae-lae itu diperkirakan telah dibangun antara tahun 1943-1945 atau pada masa-masa akhir kekuasaan Jepang di Indonesia. (nad)