Seorang Batita Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Maricayya Bantaeng

  • Bagikan

BANTAENG, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Penemuan mayat batita membuat geger warga Kota Bantaeng. Tepatnya di sungai Maricayya, Kelurahan Pallatikan, Kecamatan Bantaeng, Minggu 30 Juli 2023.

Identitas korban yang diketahui berinisial FS Bin AR, berusia dua tahun, beralamat di jalan Pemuda, Kelurahan Pallatikang, Kecamatan Bantaeng, ditemukan warga mengapung di sungai Maricayya, dan kondisinya telah meninggal dunia.

Hal itu dibenarkan oleh Lurah Pallantikang Mujaddid R Alquds, namun menurutnya belum diketahui pasti kronologi pasti terkait penyebab tenggelamnya korban tersebut.

"Iya belum diketahui pasti kronologisnya, masih di dalami. Tapi yang menemukam korban, warga yang sedang lewat, sekira pukul 11.00 Wita. Orang tua sempat pergi mencari anaknya, sempat di sapa tegur oleh warga lainnya, sebelum akhirnya anaknya ditemukan, dan tiba-tiba histeris," jelasnya, saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Minggu 30 Juli 2023.

Lanjutnya menambahkan bahwa, saat ini korban sudah ada di rumah duka. Sementara Basaranas Kabupaten Bantaeng Dahlan, yang dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, juga membenarkan kejadian tersebut.

"Iya, ada. Cuma langsung di dapat. Kalau kronologi kami belum tau, karena korban sudah di rumah duka baru kami dikabari," katanya.

Senada disampaikan oleh Kepala BPBD Bantaeng, Irfan Fajar, akan tetapi ia juga belum mengetahui kronologi pasti peristiwa penemuan mayat batita tersebut.

Sementara itu, Personil Polres Bantaeng dipimpin IPTU Saharuddin, langsung menuju TKP ditemukannya mayat dan mengantar ke RSUD Prof. Anwar Makkatutu Bantaeng.

Dari hasil olah TKP sementara dan keterangan awal, saksi Salim melihat mayat anak kecil terapung tanpa busana di sungai Lembang Cina.

Dirinya langsung mendekati dan mengangkat mayat tersebut, dan selanjutnya dibawa ke RSUD dengan menggunakan mobil Patroli Polres Bantaeng.

 IPTU Saharuddin menyampaikan bahwa setelah dilakukan Pemeriksaan oleh pihak RSUD Bantaeng tidak ditemukan tanda tanda kekerasan pada tubuh korban dan telah meninggal dunia.

"Dari hasil pemeriksaan oleh Dokter RS, korban dinyatakan sudah meninggal dan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan setelah berkoordinasi dengan orang tua korban menolak untuk dilakukan autopsi dan menganggap ini adalah musibah," ucap IPTU Saharuddin. (ahmad zhuhri)

  • Bagikan