BANTAENG, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Kepedulian pemuda di Desa Papanloe Kecamatan Pajukukang Kabupaten Bantaeng terhadap pentingnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pekerja di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA) terus ditingkatkan. Kali ini Aliansi Masyarakat Papanloe (AMP) Bekerjasama dengan PT. Huadi Bantaeng Industry Park (HBIP) serta DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia Kabupaten Bantaeng (KNPI Bantaeng) menggelar kegiatan edukasi baca tulis, serta pembinaan dan pelatihan dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Pentingnya kualitas SDM, yang berpengaruh dalam kinerja, khususnya di KIBa sangat dirasakan manfaatnya. Terutama dalam hal baca tulis dan peningkatan skill, serta K3, bagi pekerja non skill. Melihat kondisi tersebut AMP yang diinisiasi oleh pemuda setempat yakni pemuda Desa Papanloe, Kecamatan Pajukukang, Kabupaten, membuat berbagai pelatihan.
Menurut Riswandi Haris selaku Ketua AMP, saat sosialisasi untuk pelatihan, kebutuhan masyarakat lebih difokuskan untuk baca tulis dan K3. Saat launching pertama, peserta yang mengikuti pelatihan baca tulis dan K3, sebanyak 23 peserta.
"Ada imbauan dari pihak perusahaan untuk mengharuskan pekerja pintar baca tulis, jadi itulah yang membuat kita bergerak untuk menginisiasi pelatihan," katanya saat ditemui, Rabu 2 Agustus 2023.
Kegiatan pelatihan ini tidak berbayar alias gratis. Riswan mengatakan ini dilakukan untuk menjawab keresahan warga yang ingin bekerja di perusahaan, akan tetapi belum bisa baca tulis.
“Kegiatan ini diperuntukkan bagi para pekerja dan angkatan kerja yang berada di KIBa, dan akan berlangsung beberapa batch (Gelombang). Kami merasa prihatin sebenarnya karena banyak yang belum bisa baca tulis sehingga kegiatan ini terlaksana,” ungkap Riswan.
Selain inisiatif dari Desa Papanloe, kerjasama juga dibangun dengan Desa Borong Loe. Program ini adalah bagian dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP) Huadi Grup dalam memperhatikan segala aspek yang menyangkut kebutuhan masyarakat sekitar.
PT. HBIP yang diwakilkan oleh Nugraha Arifin berharap kegiatan tersebut berjalan lancar, karena kualifikasi pekerja sangat bergantung pada tingkat kemampuan pekerja. Serta merupakan bentuk perhatian perusahaan terhadap kondisi masyarakat yang terdampak di sekitar Kawasan perusahaan.
“Kami berharap program ini berjalan lancar, dikarenakan upaya peningkatan kapasitas calon tenaga kerja lokal khususnya desa terdampak, apalagi perusahaan juga membutuhkan tenaga kerja yang mumpuni dengan kualifikasi standar, olehnya itu program ini sangat membantu untuk menyeimbangkan kebutuhan perusahaan serta penyerapan tenaga kerja local,” tutup Nugraha.
Sementara itu, Abu Bakar, Safety Office di PT. Hengseng mengatakan bahwa pelatihan dasar K3 bagi karyawan baru di sekitar KIBa memang mendesak dilakukan. Dalam kegiatan tersebut juga membahas norma kerja dan melakukan Job Safety Analisis.
"Menariknya karena pelatihannya juga membahas terkait norma kerja dan pembuatan Job Safety Analiyisis sebagai dasar dan memantik pemahaman pekerja terkait aturan Ketenagakerjaan, bahaya di tempat kerja dan belajar melakukan pengendalian bahaya resiko di setiap item pekerjaannya masing-masing," jelasnya.
Menurutnya, target peserta yaitu 30-40 orang setiap pertemuan untuk menjaga efektivitas pelatihan. "Mengapa ini penting karena pada dasarnya setiap pekerja paham dengan aturan ketenagakerjaan, sebagai dasar hukum yang mengikat dan bisa mengetahui bahaya di pekerjaannya masing-masing karena sudah di berikan metode melalui penulisan Job safety analisis dan HIRADC di tempat kerja," katanya. (ahmad zhuhri)