BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Ketua KNPI Bulukumba Muh.Rais disinyalir turut mencapuri program perjalanan dinas sejumlah desa di Kabupaten Bulukumba ke Daerah Istimewa (DI) Yogjakarta.
Sejumlah desa di Kabupaten Bulukumba diundang untuk ikut dalam perjalanan dinas ke Yogjakarta mulai 11 sampai 14 September 2023.
Agenda perjalanan dinas tersebut, diadakan oleh lembaga bernama Badan Pengembangan Pusat Pelatihan Strategi Pemerintahan.
Namun lembaga ini disinyalir merupakan lembaga yang dititipkan khusus dalam program perjalanan dinas oleh sejumlah Pemdes di Kabupaten Bulukumba.
Ketua KNPI Bulukumba, Muh.Rais disinyalir sebagai salah satu yang mengurus kelancaran lembaga tersebut agar diterima oleh pemerintah Kabupaten Bulukumba.
Kedekatannya dengan Bupati Bulukumba diduga ia manfaatkan untuk memperoleh persetujuan atau disposisi bupati agar kegiatan perjalanan dinas tersebut mendapatkan restu.
Rais juga yang disinyalir mengurus jasa travel dalam kegiatan perjalanan dinas ke Jogja tersebut.
Bukan hanya dalam kegiatan itu, kegiatan pelatihan desa yang digelar di Kota Makassar sebelumnya, Rais juga disinyalir terlibat dibaliknya.
Ketua KNPI Bulukumba, Muh.Rais yang dikonfirmasi membantah dirinya terlibat dalam program perjalanan dinas ke Yogjakarta.
"Apa hubungannya dengan saya. Saya tidak urusi begituan," bantah Rais saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID pada Kamis, 7 September 2023.
Rais juga membantah keterlibatannya dengan kegiatan pelatihan Bimbingan Teknis (Bimtek) perangkat dan BPD desa yang digelar di Kota Makassar sebelumnya.
Perjalanan dinas ke Yogja oleh Badan Pengembangan Pusat Strategi Pemerintahan itu dikoordinir oleh salah seorang perangkat desa dari Desa Baji Minasa, Kecamatan Rilau Ale bernama Ishak.
Menurut Ishak sudah ada sekitar 30 desa yang telah mendaftar dalam kegiatan perjalanan dinas ke Jogjakarta.
"Sudah 30 an pak (desa yang telah mendaftar dalam program perjalanan dinas ke Jogjakarta)," singkatnya saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID.
Diketahui dalam undangan yang disampaikan ke desa, penyelenggara mengundang lima unsur dalam satu desa untuk ikut dalam kegiatan tersebut antara lain Kepala Desa, Ketua BPD, Perangkat Desa, Ketua PKK, dan Direktur Bumdes.
Masing-masing peserta dikenakan biaya sebesar Rp. 6.250.000,. jika ingin turut serta dalam kegiatan tersebut. Sehingga jika masing-masing desa mengikutkan 5 unsur maka harus mengeluarkan anggaran sebesar 31 juta lebih, itu diluar dari uang saku.
Perjalanan dinas ke Yogjakarta tersebut dalam rangka study banding pengelolaan potensi pertanian atau program ketahanan pangan.
Meski lokasi yang direncanakan untuk menginap berada di Yogyakarta, namun kunjungan belajar ditempatkan di Kabupaten Klaten dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bulukumba, Andi Uke Indah Permatasari membenarkan adanya kegiatan perjalanan dinas tersebut.
"Surat dari lembaga (yang menyelenggarakan kegiatan) yang sudah didisposisi oleh bupati, sudah saya kasi ke Pak Kabid (Kepala Bidang Pemerintahan Desa, Ahmad Yusri)," ungkap Andi Uke. (Baso Marewa)