MAKASSAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, terus melakukan silaturahmi dengan berbagai pihak. Termasuk ke Kantor PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) di Jalan Letjen Hertasning, Pandang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Jumat sore, 15 September 2023. Ia berdialog untuk bersinergi dalam upaya pemenuhan kelistrikan yang semakin meningkat, serta mengetahui kondisi kelistrikan di Sulsel. Sehingga ke depan dapat diambil kebijakan tepat di sektor ini.
Ia diterima langsung General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin yang didampingi oleh beberapa senior manajer. Sedangkan Bahtiar didampingi Asisten 2 Pemprov Sulsel, M Icsan Mustari, Kepala Dinas ESDM, Andi Eka Prastya dan kepala OPD terkait.
Dengan dukungan PLN, ia berkomitmen untuk terus berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi melalui infrastruktur ketenagalistrikan dari perkotaan, bisnis, hingga kawasan Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).
Pada kesempatan tersebut, Bahtiar memaparkan potensi pengembangan ekonomi dan kebutuhan listrik pedesaan di Sulsel yang memerlukan pasokan listrik yang andal. "Listrik adalah kebutuhan utama, jadi kita harus bersinergi untuk sama-sama membangun ekonomi dan kehidupan masyarakat yang lebih baik baik," ujar Bahtiar.
Bahtiar menyebutkan, Sulsel berkembang pesat. Kebutuhan listrik di Sulsel ke depan akan semakin bertambah baik, selain untuk kebutuhan rumah tangga juga industri. Walaupun saat ini mencukupi tetapi sumber energi lain, utamanya dari energi terbarukan sebagai energi alternatif perlu dibangun. Demikian juga interkoneksi sistem kelistrikan untuk menjaga suplai tetap tersedia, sehingga kemandirian listrik di Sulsel tercapai termasuk di masa depan.
Bahtiar juga merinci beberapa potensi yang ada di Provinsi Sulsel. Diantaranya pembangunan pelabuhan, pabrik pengolahan nikel dan pembangkit listrik energi bersih.
"Kita bicarakan energi kita di Sulsel. Kita membutuhkan listrik. Produksi terus berkembang dan kebutuhan semakin bertambah. Maka harus dicari energi alternatif yang lebih efisien," ungkap Bahtiar.
Perencanaan energi harus dilakukan secara bersama antara PLN dan pemerintah daerah, sehingga ketersedian listrik selalu ada dan tercukupi termasuk yang disedakan oleh swasta.
"Pertemuan ini, agar pemahaman bersama lebih baik, saya hari ini diberikan masukan apa yang perlu kita lakukan ke depan. Khususnya peranan Sulsel dalam pembangunan di wilayah timur. Apalagi tahun depan IKN, akan berkembang pelabuhan di sini, industri, penerbangan, serta lainnya yang membutuhkan listrik," sebutnya.
"Sekarang harus jelas dalam merencanakan kesiapan energi listrik 5,10 sampai 20 tahun ke depan," imbuhnya.
Ia sendiri mendorong kelistrikan merata di Sulsel, demikian juga hadirnya kawasan industri di setiap daerah terutama yang memiliki pantai. Ketersedian listrik akan memenuhi kebutuhan smelter serta produksi. Sehingga kegiatan perekonomian terus dapat berjalan.
"Tiga aspek penting yang berperan vital bagi suatu negara adalah energi, air, dan pangan. Siapa yang menguasai energi maka dia hebat," ucapnya.
Sedangkan, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Moch. Andy Adchaminoerdin, menyampaikan rasa terima kasih atas silaturahmi dan sinergi yang dibangun oleh Pemerintah Provinsi Sulsel. "PLN selalu siap untuk bersinergi dan mendukung pengembangan ekonomi melalui pasokan listrik yang cukup di Provinsi Sulawesi Selatan," kata Andy.
Andy juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan yang berkomitmen untuk peningkatan rasio elektrifikasi. Dirinya mencatat hingga Juli 2023, realisasi rasio elektrifikasi di Sulselrabar mencapai 99,78 persen sedangkan rasio desa berlistrik telah mencapai 100 persen.
Tak hanya itu, sebagai bentuk nyata dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060, Andy menjelaskan per Agustus 2023 bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) pada Sistem Kelistrikan Sulawesi bagian Selatan (Sulbagsel) telah mencapai 45,78 persen di atas dari rata-rata target nasional di tahun 2025, yaitu 23 persen.
Pada kesempatan yang sama pula, Andy menyerahkan buku Program Listrik Desa untuk satu tahun ke depan. "Tentunya silaturahmi ini menjadi bentuk dukungan bagi PLN untuk merealisasikan energi berkeadilan hingga ke pelosok Sulawesi Selatan," pungkas Andy. (rls)