BANTAENG, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Kebakaran rumah yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia, peristiwa kebakaran rumah, ini terjadi tepatnya di kebun di Desa Bonto Tappalang Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng.
Rumah kebun yang berbahan material kayu teesebut terbakar pada Rabu 18 Oktober 2023, sekira pukul 01.30 Wita, yang mengakibatkan penghuni meninggal dunia, korban yang bernama Yada (56) warga Kampung, Talle Desa Bonto Tappalang Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng.
Menurut Kapolsek Tompobulu, AKP Sharuddin, berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sampai saat ini, belum dapat disimpulkan penyebab pasti kebakaran tersebut.
Kronologi kejadian kata AKP Saharuddin, kebakaran, ini pertama sekali dilihat oleh saksi bernama Riswandi warga sekitar. Riswandi bersamanya rekannya, melintas di TKP dan melihat ada kobaran api, kemudian memberitahukan kepada warga untuk bersama-sama memadamkan api.
Lebih lanjut Kapolsek Tompobulu menjelaskan, sekitar pukul 02.10 Wita, satu unit armada Damkar Bantaeng tiba di TKP dan langsung melakukan pemadaman yang dibantu masyarakat setempat.
"Api baru dapat dipadamkan pada pukul 02.30 Wita, selanjutnya Petugas Pemadam Kebakaran melakukan inspeksi secara menyeluruh guna mengantisipasi adanya titik api dan menemukan korban Yada (56), dalam keadaan meninggal dunia hangus terbakar," jelas Kapolsek Tompobulu.
Selanjutnya korban dilakukan visum luar oleh dr. Annisa Verayanti dan dr. Yusniar dari Puskesmas Labbo, Kecamatan Tompobulu.
Usai di evakuasi, korban di bawa ke rumah duka di Kampung Lembayya Desa Parang Loe, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng.
Kapolres Bantaeng AKBP Andi Kumara, menyampaikan, turut berdukacita dan kejadian seperti ini, tidak terulang lagi. Dia mengajak seluruh masyarakat untuk tetap waspada di musim kemarau ini.
"Satreskrim Polres Bantaeng saat ini melakukan penyelidikan terkait kejadian ini," pungkasnya
Ditempat terpisah, Pemilik rumah kebun Sampara (40), menerangkan bahwa sekira pukul 21.30 Wita, 17 Oktober 2023, dia menuju ke kebunnya untuk menyiram tanaman miliknya dan selesai sekira pukul 00.00 Wita lalu kembali kerumahnya yang berjarak kurang lebih 500 Meter.
Menurut Sampara tidak melihat adanya tanda-tanda orang yang bermalam di rumah kebun miliknya ataupun adanya cahaya api.
Dia baru mengetahui rumah kebun miliknya terbakar dan rata dengan tanah sekitar pukul 02.00 Wita.
Lanjut Sampara menjelaskan, korban yang selama ini tinggal rumah kerabatnya m, kadang kembali dan kadang menginap di tempat lain.
"Korban selama ini berpindah-pindah tempat tinggal diseputaran Desa Bonto Tappalang karena tidak memiliki rumah sendiri," ungkap Sampara.
Keterangan warga sekitar di TKP bahwa korban selama ini tidak memiliki musuh pernah berselisih paham dengan masyarakat setempat. (***)