SMAN 12 Bulukumba, Sekolah Umum Serasa Pesantren

  • Bagikan

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- SMAN 12 Bulukumba menyusun berbagai program keagamaan baik jangka menengah empat tahun dan jangka tahunan atau satu tahun (RKJM-RKT). Hal ini sebagai upaya mewujudkan penguatan karakter peserta didik yang berahlak mulia.

Kepala SMAN 12 Bulukumba, Jasman, menyebutkan beberapa program yang dijalankan, di antaranya yakni penerapan Jumat Seribu. Dalam program sekira 25 peserta didik tergabung dalam kelas tahfidz atau pengafal Al-Qur'an.

"Siswa akan menyetor hafalannya kepada pembina Taman pengajian Qur'an TPQ Rohis SMAN 12 Bululumba," terangnya.

Kemudian, lanjut Jasman, peserta didik dan guru mengumpul sedekah berasnya yang dikenal dengan nama Sedekah Segenggam Beras. Pada program tersebut, semua guru dan orang tua siswa akan memasak di rumah masing-masing.

"Menyisihkan segemgam beras yang akan dimasak diambil dari panci. Sedekah ini dikumpul oleh siswa yang tergabung dalam organisasi Pelajar Peduli," tambahnya.

Selain itu, Minggu II dan IV, sedekah tersebut disalurkan kepada peserta didik kurang mampu. Terutama yang masuk kategori miskin Ekstrem. 

Program tersebut, kata Jasman, sangat membantu anak-anak yang tergolong keluarga kurang mampu. Termasuk masyarakat yang terkena musibah, misalnya kebakaran, orang sakit yang kurang mampu dan masyarakat miskin di sekitar sekolah.

"Kami juga ada program mengumpul sedekah subuh. Dimana peserta didik diarahkan untuk bersedekah setiap selesai Salat Subuh, menyisihkan uang jajan nya Rp 500 atau seberapa saja di rumahnya. Pada hari Jumat distor ke ketua kelasnya untuk disedekahkan ke fakir miskin atau diinfaqkan ke masjid," terangnya.

"Setiap hari Senin pada saat upacara diumumkan, dan kelas yang tertinggi sedekahnya ketua kelas dan wali kelasnya diundang ke podium untuk menrima penghargaan Bendera Sedekah. Kami juga ada banyak program keagamaan lainnya" tambahnya lagi.

Jasman berharap semua program tersebut, selain l prestasi di bidang keilmuan, pendidikan karakter dan akhlak peserta didik terbangun. Pada gilirannya nantk, akan lahir generasi yang cerdas, yang berahklakul qarimah dan insan Qur'ani (cinta Al-Qur'an).

"Sehingga anak-anak kita sudah terbiasa, peduli terhadap sesama melalui sedekah dan cinta al-qur'an melalui program kelas tahhfidz, semoga semua upaya nyata ini bisa bernilai Pahala dan amal jariah," tutupnya.(***)

Penulis: SumarniEditor: Suparman
  • Bagikan