BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- MTsN 2 Bulukumba sangat serius dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Salah satunya dalam mengimplementasikan program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai aksi nyata.
Mengusung tema Kearifan Lokal, siswa belajar langsung membuat olahan makanan khas. Siswa membuat produk sarabba dan teh kelor. Yang paling menarik adalah membuat kiripik dari daun sirih berbahan dasar faun sirih lokal.
Kepala MTsN 2 Bulukumba, Sabil mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan siswa membuat jajanan tradisional yang dimodifikasi. Melalui kegiatan ini, siswa diharapkan dapat menghasilkan produk yang inovatif dan menarik.
"Siswa diajarkan mulai dari proses pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga penyajian. Bahan utama ini dipilih karena merupakan salah satu bahan pangan lokal yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk olahan yang inovatif dan menarik," ungkapnya, Minggu 12 November 2023.
Sabil menjelaskan, tema yang dipilih sesuai kurikulumm hanya saja jika tema pilihan siswa kearifan lokal, maka dapat memilih kegiatannya kesenian tradisional, makanan dan minuman khas, cerita rakyat, dan tradisi.
"Kebetulan yang disepakati siswa di MTsN 2 Bulukumba membuat makanan dan minuman khas, yakni kripik daun sirih," terangnya.
Sabil menerangangkan, manfaat P5 dalam kurikulum merdeka, yakni memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif. Berpartisipasi merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan, mengembangkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengerjakan proyek pada periode waktu tertentu.
"Serta melatih kemampuan pemecahan masalah dalam beragam situasi belajar, memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar mereka sebagai salah satu bentuk hasil belajar dan menghargai proses belajar dan bangga dengan hasil pencapaian yang telah diupayakan cocara antimal," tutupnya. (*)