BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Perhimpunan Mandiri Kusta (Permata) Kabupaten Bulukumba, menggelar pelatihan peningkatan kapasitas Kelompok Difabel Desa (KDD) Maju Jaya,
Desa Bontomangiring, Kecamtan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, dalam mengawal implementasi peraturan desa (perdes) desa inklusi.
Kegiatan pelatihan ini terlaksana, atas project DESAKU (Desa Sadar Kusta dan Disabilitas) membangun kerja kolektif masyarakat menghapus stigma dan diskriminasi, di Desa Bontomangiring merupakan pilot project yang dijalankan oleh Permata Bulukumba didukung oleh NLR Indonesia.
Program ini bertujuan agar kelompok Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK), Penyandang Disabilias dan masyarakat umum lainnya dapat hidup berdampingan tanpa ada perbedaan apalagi stigma di lingkungannya.
Project DESAKU di Desa Bontomangiring telah melewati serangkaian kegiatan sejak tahun 2022 diantaranya pembentukan Kelompok Difabel Desa (KDD) yang diberi nama KDD Maju Jaya dan telah menetapkan Perdes Bontomangiring Nomor 3 Tahun 2023 tentang Desa Inklusi.
Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas KDD Maju Jaya ini, difasilitasi oleh Lusia Palulungan, Direktur Yayasan Rumah Mama Sulawesi Selatan dan Pendamping ULD (Unit Layanan Disabilitas) Kota Makassar.
Dalam materinya, membahas seputar, persfektif gender dan inklusi sosial serta pemenuhan hak kelompok rentan dan marginal, bedah peraturan desa Bontomangiring No 3 Tahun 2023 tentang desa inklusi.
Menurut Kepala Desa Bonto Bontomangiring, yang turut hadir dalam kegiatan itu, mengatakan bahwa kelompok difabel bisa berdaya berkat pelatihan.
"Semoga dengan adanya pelatihan kapasitas KDD Maju Jaya Bontomangiring, yang di lakukan oleh Permata Bulukumba, para teman-teman difabel bisa berdaya dan mandiri dengan ilmu yg di dapatkan dari beberapa kali pelatihan," kata Muhammad Zain Kepala Desa Bontomangiring, kepada RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID.
Sementara itu, Ardiansyah penanggung jawab project DESAKU, sekaligus Ketua Permata Bulukumba, berharap Desa Bontomangiring dapat menjadi percontohan desa inklusi di Kabupaten Bulukumba.
"Saya berharap KDD Maju Jaya Desa Bontomangiring, memiliki kapasitas dan pemahaman tentang perdes inklusi, dalam mengimplementasikan, mengawal perdes inklusi untuk mengadvokasi pemerintah dalam pemenuhan hak-hak mereka yang dituangkan dalam perdes inklusi," kata Ardiansyah kepada RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID.
"KDD Maju Jaya, juga tau tujuan dari adanya perdes itu, dan kita berharap pemdes, bpd dan kdd ini bersama-sama mengawal proses ini, dalam pengimplemetasiannya, serta mendaptakan dukungan dana desa, semoga desa bontomangiring bisa menjadi contoh desa inklusi di Bulukumba," sambungnya.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, sejak 18-19 November 2023, yang dihadiri langsung oleh kepala desa Bontomangiring, dan jajarannya, BPD, serta pihak terkait, yang digelar di Kebun Bersama desa Bontosunggu. (mad/man/c)