BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pembangunan Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Bulukumba yang terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Caile, Kecamatan Ujung Bulu telah mencapai progres 90 persen per Rabu, 29 November 2023.
Pembangunan MPP merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten dalam meningkatkan kualitas pelayanan di Kabupaten Bulukumba.
Pembangunan MPP yang telah dimulai sejak era pemerintahan Sukri-Tomy itu kini akan rampung di era pemerintahan Andi Muchtar Ali Yusuf dan Andi Edy Manaf.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bulukumba, Andi Zulkifli Indrajaya mengungkapkan bahwa berdasarkan konrtak pembangunan MPP ditargetkan rampung paling lambat 15 Desember 2023.
"Progresnya sudah 90 persen, tinggal pembenahan halaman dan beberapa bagian plafon," papar Zulkifli saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Rabu, 29 November 2023.
Zulkifli berharap, pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh CV. Sinar Putra Doping tersebut dapat selesai tepat waktu dan dapat segera bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan publik di Kabupaten Bulukumba.
Sementara itu, H. Rahman Yamin selaku Sit Manager Proyek MPP menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah merampungkan pemasangan kaca dan plafon.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga telah mempersiapkan pengerjaan lapangan parkir dan penataan halaman MPP.
"Bangunan yang ada di sebelahnya sudah diratakan, rencananya dilakukan pengaspalan untuk lapangan parkir Mal," kata Rahman.
Terkait fasilitas, Rahman membeberkan bahwa di dalam MPP terdapat 16 ruangan pelayanan. Di tambah area bermain, area menyusui dan ruangan server.
Selain itu, di lantai atas atau rooftop MPP akan dijadikan sebagai kafe atau kantin kantor.
Pembangunan MPP ini juta mengusung konsep ramah disabilitas, sejumlah fasilitas khusus disabilitas juga disediakan salah satunya toilet khusus disabilitas.
"Ada dua area toilet, di lantai satu dan lantai atas. Masing-masing menyediakan toilet pria dan wanita, dan toilet khusus disabilitas," urainya.
Selama proses pembangunan menurut Rahman pihaknya tidak menemukan kendala berarti. "Paling kendalanya cuma keterlambatan material tapi itu bukan kendala yang berarti bagi kami," tukasnya. (ewa/has/B)