MAKASSAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -– Universitas Muslim Indonesia (UMI) berduka. Ucapan berkabung di berbagai platform membanjiri media sosial. Ingatan demi ingatan mewarnai setiap keterangan foto yang menampilkan wajah seorang yang kharismatik; Dr Mokhtar Noer Jaya SE MSi. Semua orang merasa kehilangan.
Dr (HC) H.M. Mokhtar Noer Jaya, SE, M.Si adalah tokoh penting Universitas Muslim Indonesia (UMI) yang telah pergi menghadap sang ilahi, Rabu 29 November 2023. Meski semua orang mencintainya, namun Allah SWT lebih menyayanginya. Mokhtar Noer Jaya dikenang sebagai salah satu tokoh paling kontributif untuk UMI.
Suami tercinta dari Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA, ini dinyatakan berpulang tepat pukul 04.47 WITA, di RS Ibnu Sina UMI, Rabu (29/11/2023). Ia lalu dibawa ke rumah duka di Jalan Prof. Abdurahman Basalamah, Makassar. Kemudian, almarhum disalatkan di Masjid Umar bin Khattab UMI, Jalan Urip Sumihardjo. Kemudian dikebumikan di PKU Panaikkang.
Ini menjadi perjalanan terakhir kontribusi Mustasyar PW Nahdatul Ulama Sulawesi Selatan itu ke UMI secara fisik, namun tidak untuk ide dan gagasannya. Prof Mansyur Ramli, Ketua Pembina YW UMI, mengungkapkan, jika kontribusi Mokhtar Noer Jaya ke UMI melebihi usianya.
“Kontribusinya ke UMI dari setiap zaman itu terlihat. Dari fase kritis hingga saat ini. Bahkan almarhum wakafkan dirinya melebihi separuh dari usianya,” ungkap Profesor Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMI itu.
Mokhtar Noer Jaya diketahui lahir di Bone pada 14 Agustus 1945. Tepat tiga hari jelang kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan pada 17 Agustus 1945. Dengan demikian, usia Ketua YW UMI (2005-2023) itu genap 78 tahun.
Rektor UMI Prof. Dr. H. Sufirman Rahman, SH, MH, mengenang apa yang telah dilakukan oleh Almarhum Mokhtar Noer Jaya selama menjadi Rektor UMI (1994-1998) dan menjadi Ketua YW UMI (2205-2023). Menurutnya, beliau adalah inspirasi penting baginya.
“Kita mengingat beliau sebagai sosok yang penuh inspirasi. Kinerjanya tak hanya dikenang sebatas ingatan, namun menjadi contoh bagi kita semua untuk memajukan kampus UMI yang kita cintai ini,” jelasnya.
Nama besar beliau tidak hanya dikisahkan oleh orang internal UMI. Kisah inspirasi juga banyak diberitakan oleh tokoh luar UMI. Rektor Universitas Islam Makassar (UIM), Prof. Dr. KH. Muammar Bakry Lc, M.A. Dalam tulisannya berjudul, ‘In Memoriam Hasyim Aidid dan Muhktar Noer Jaya’, menuliskan, sosok almarhum H. Mokhtar Noer Jaya menikmati amal jariyahnya di sektor pendidikan seperti yang disebut Nabi Muhammad saw sebagai amalan yang tak terputus; sadaqah Jariyah, Ilmu yang bermanfaat dan generasi yang saleh. Tiga komponen ini terdapat dalam lembaga pendidikan kapasitasnya sebagai civitas kampus apalagi sebagai pengelola lembaga pendidikan.
“Mokhtar Noer Jaya, seluruh hidupnya diwakafkan untuk UMI, apa yang dinikmati UMI saat ini tidak terlepas dari tangan-tangan dingin seorang Mokhtar Noer Jaya. Puncak pengabdiannya di UMI diamanatkan sebagai Rektor hingga menjadi Ketua YW UMI,” bebernya.
Mokhtar Noer Jaya tidak hanya memiliki nama besar di dunia pendidikan. Namanya juga harum sebagai Politikus ternama asal Sulawesi Selatan. Ia adalah orang pertama yang mewakii Sulsel di fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPR RI. Alumni FEB UMI ini juga menjadi tokoh penting berdirinya PKB Sulsel.
Di sektor dakwah, Mokhtar Noer Jaya dikenal sangat aktif membangun dakwah dari masjid ke masjid hingga kampus. Dalam ormas NU, bahkan menjadi bagian dari saksi sejarah awal-awal berdirinya NU hingga masih tercatat namanya sebagai pengurus di akhir hayatnya.
Dari semua karya-karya dan kontribusinya di berbagai sektor tersebut, Mokhtar Noer Jaya layak mendapat gelar sebagai pejuang keumatan, pejuang kebangsaan dan pejuang pendidikan.
Diketahui, bersama Prof Masrurah Mokhtar, keluarga Mokhtar Noer Jaya dikaruniai empat orang anak perempuan. Mereka adalah Shulhanah Mokhtar, Susianah Mokhtar, Neli Mokhtar dan Yuliana Mokhtar. Seluruh putrinya telah berkarier di berbagai sektor masyarakat. (rls)