BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Hj. Sukmawati, S.Pd.I.,S.Pd.Aud.,M.Pd., Pengawas Taman Kanak-kanak (TK) Kabupaten Bulukumba, berhasil menjadi salah satu pengawas terbaik di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Ia berhasil meraih predikat terbaik 1 kategori Pengawas Dikdas (TK SD dan SMP) Inovatif pada Apresiasi GTK tahun 2023.
Perempuan kelahiran Bulukumba, 15 Desember 1972, ini mengaku sempat tidak semangat untuk ikut kegiatan tersebut. Alasannya pada tahun sebelumnya ia masuk 13 besar pada kategori pengawas TK inovatif.
Saat sosialisasi disampaikan bahwa 20 besar akan diundang ke Jakarta untuk presentasi. Namun hingga hari H, hanya 10 orang yang diundang tidak termasuk dirinya. Padahal ia sudah batalkan agenda yang bersamaan dengan kegiatan tersebut.
"Namun saya berpikir, apabila saya mudah patah semangat, bagaimana saya menyemangati binaan (kepala sekolah dan guru). Akhirnya pada hari terakhir saya menyelesaikan naskah dan vidileo lalu mengunggah pada laman yang telah disiapkan panitia," bebernya.
Sukmawati menambahkan, setelah melalui proses yang panjang, administrasi, substansi naskah dan video memenuhi syarat, selanjutnya mengikuti test wawancara daring pada tanggal 30 Oktober 2023. Selanjutnya ka diundang untuk test wawancara luring dan presentasi pada tanggal 3- 5 November oleh BBGP Sulawesi Selatan di hotel Mercure Makassar.
Kemudian pada tanggal 20-26 Novembeelr 2023, ia diundang ke Jakarta untuk lanjut seleksi wawancara dan presentasi, bersama seluruh terbaik 1 pada semua kategori GTK tingkat provinsi dari seluruh Indonesia.
"Walaupun baru bisa mempersembahkan terbaik 1 tingkat provinsi, tidak mengurangi semangat untuk terus belajar karena diajang bergensi itu kami tetap berkolaborasi dan berbagi untuk mengembangkan kompetensi masing-masing," beber Sukmawati
Pengawas TK Kecamatan Ujungloe Kabupaten Bulukumba yang dikenal ramah, supel dan berprestasi ini, pada tahun 2018 juga pernah meraih juara terbaik 3 pengawas TK se Provinsi Sulawesi Selatan pada lomba pengawas TK berprestasi. Ia menyampaikan giat yang dilakukan dalam mencetak prestasi, yakni bekerja ikhlas,
terus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, berkolaborasi, terbuka dan siap menerima kritikan, semangat pantang menyerah.
"Jika saya tidak tahu apa apa, bagaimana saya memberi tahu binaan (kepala sekolah dan guru) binaan saya. Benar benar ingin jadi panutan, terkhusus buat anak anak saya yang sembilan orang," ucap ibu sembilan anak itu.
Pada HUT KORPRI, PGRI dan HGN baru-baru ini, Sukma sapaan akrabnya bersama empat pengawas lainnya meraih penghargaan dari Pemerintah Daerah Bulukumba atas prestasinya. Ia mengaku ini sudah luar biasa bahagianya dibandingkan dengan penerima penghargaan lainnya.
"Alhamdulillah sudah ada di titik ini, semua karena seizinn Allah Swt. Saya sebagai pendidik tersentil dengan ucapan bapak bupati Bulukumba bahwa SDM kita masih rendah, kami pendidik sebagai ujung tombak untuk mencetak SDM yang unggul. Namun fakta di lapangan sebenarnya banyak guru yang memiliki kemampuan berinovasi dalam dunia pendidikan, namun tetap saja kebutuhan pokok yang utama," tuturnya.
Lebih lanjut Sukma mengaku, kendala yang kerap didapati saat memberi motivasi kepada guru binaannya. Salah satunya kurangnya semangat dan rendah diri para pendidika khususnya tenaga honorer
"Ada saja yang menjawab bahwa mereka masih honorer, tidak ada gaji untuk mendanai kegiatannya. Karena biasanya yang diberi insentif adalah yang juara saja. Padahal guru-guru di Bulukumba juga hebat hebat, hanya butuh motivasi (spirit ) agar mereka lebih bersemangat untuk melahirkan karya inovasinya," ujarnya.
"Tidak harus menunggu juara dulu baru diberi spirit, tapi jika memiliki inovasi yang bagus, pasti akan lebih bagus lagi jika diberi pendampingan dan pembinaan hingga betul-betul inovasi tersebut bisa ditransfer oleh rekan yang lain hingga perubahan baik betul nampak nyata," tutupnya Sukma. (***)