GOWA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pentingnya sistem informasi pencatatan pelaporan Posyandu dan inovasi dalam upaya penanganan kasus stunting oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, membawa rombongan Tim Penggerak PKK Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat mengunjungi Kabupaten Gowa.
Rombongan disambut hangat Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gowa, Priska Paramita Adnan di Baruga Karaeng Pattingalloang, Kantor Bupati Gowa, Selasa, 5 Desember 2023.
Ketua TP PKK Sijunjung, Nedia Fitri Guspardi mengatakan, kehadirannya beserta rombongan membawa segudang keingintahuan agar nantinya bisa diterapkan di daerahnya.
"Makanya hari ini kami hadir ingin mengetahui apa saja kiat-kiat dari TP PKK Kabupaten Gowa yang mungkin saja nantinya bisa kami terapkan di Sijunjung," jelasnya.
Selanjutnya, Nedia juga ingin belajar terkait sistem informasi pencatatan pelaporan Posyandu dan inovasi dalam upaya penanganan kasus stunting pada PKK Gowa serta terkait implementasi sistem penjaminan kesehatan melalui Universal Head Coverage (UHC).
Menanggapi hal itu, Priska Adnan menjelaskan, para Ketua Tim Penggerak PKK kecamatan bekerjasama dengan puskesmas di wilayahnya masing-masing untuk membuat inovasi-inovasi dan juga memonitoring Posyandu agar bisa turut berpartisipasi dalam penurunan angka stunting.
"Untuk stunting sendiri, prevalensi stunting di Kabupaten Gowa ini sebetulnya cukup tinggi juga jadi berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2020 itu kita 48%, turun tahun 2021 pada angka 33%, tahun 2022 masih tetap angka 33% untuk kemudian ini data SKI yang terakhir tahun 2021 belum diumumkan tapi Insya Allah kita berada pada angka 20%," jelas Priska.
Dihadapan rombongan Kabupaten Sijunjung juga Priska mengatakan, Kabupaten Gowa memiliki remaja putri yang dapat skrining anemia sekitar 84,67% dan dari jumlah yang di skrining itu ada 9,42% yang anemia.
"Kita untuk target dari remaja putri dapat skrining anemia ini sudah on track target 2023 nya sebanyak 70%," ujarnya.
Ditambah lagi Pemerintah Kabupaten Gowa memiliki regulasi berupa surat edaran Bupati Gowa tentang penyediaan makanan tambahan dan juga pemberian tablet tambah darah pada anak sekolah di Kabupaten Gowa.
"Karena kita punya alat Hb meter dan Hb di Puskesmas dan juga jumlah remaja putri mengkonsumsi tablet tambah darah itu 56,36% dengan target nasional itu 50%," tambah istri Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan ini.
Kemudian persentase ibu hamil yang melakukan antenatal care minimal 6 kali yaitu 75,76% dengan target tahun 2023 yakni 80%.
"Untuk mendukung indikator ini semua, Puskesmas kami di Kabupaten Gowa sudah dilengkapi dengan alat USG, setiap Puskesmas juga sudah punya dokter yang terlatih dalam penggunaan USG," rincinya.
Di Gowa sambungnya, persentase ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah selama kehamilan 84,87%. Sementara persentasi ibu hamil KEK yang mendapatkan tambahan asupan gizi sebanyak 93,07%.
Pemantauan pertumbuhan Balita di Posyandu itu sebanyak 72,6%. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif itu sebanyak 78,37% dan persentase balita gizi kurang mendapatkan tambahan asupan gizi sebanyak 87,13%.
Semua Puskesmas di Kabupaten Gowa udah melaksanakan PMT lokal dengan sumber anggaran BOK Puskesmas. Hingga persentase desa bebas buang air besar sembarangan di Gowa sudah mencapai 100 persen.
"Dari beberapa indikator-indikator tersebut memang masih ada yang belum mencapai target triwulan 3, namun tetap dari Dinas Kesehatan sudah mengupayakan berbagai macam langkah agar bisa mencapai target yang ditentukan," ujarnya. (hen/has/B)