BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba gelar In House Training "Medication Error (kesalahan pemberian obat)" dalam rangka peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang menjadi standart utama dalam peningkatan pelayanan publik, khususnya dalam aspek kefarmasian, Jumat 15 Desember 2023.
Ketua POKJA PKPO dan Kepala Instalasi Farmasi, H. Herman Muin menyampaikan target utama adalah pencegahan medication error yang dapat terjadi dari proses peresepan, penyiapan hingga pemberian obat. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus untuk memperoleh tenaga kesehatan terlatih dan kompeten dalam melakukan proses penyiapan obat, khususnya sediaan steril.
"Tujuan dari pelatihan ini agar semua petugas rumah sakit yang terlibat dalam pengobatan mendapatkan pengetahuan dan kesadaran bahwa pencegahan kesalahan pengobatan ini dapat dilakukan mulai dari proses peresepan, penyiapan dan penyerahan obat kepada pasien dengan tujuan akhir keselamatan pasien," ungkapnya.
Terpisah, H.Safril, S.Kep.Ns,.M.Kes FISQUAL sebagai pemateri menjelaskan kemungkinan kesalahan pengobatan dapat terjadi pada 4 fase, yaitu kesalahan peresepan (prescribing error), kesalahan penerjemahan resep (transcribing erorr), kesalahan menyiapkan dan meracik obat (dispensing erorr), dan kesalahan penyerahan obat kepada pasien (administration error)
"Faktor yang paling sering mempengaruhi medication error adalah faktor individu, berupa persoalan pribadi, pengetahuan tentang obat yang kurang memadai, dan kesalahan perhitungan dosis obat. Kesalahan pada salah satu tahap akan menimbulkan kesalahan pada tahap selanjutnya," ujarnya.
Dikesempatan ini, H.Safril banyak memberikan contoh yang sering terjadi di lapangan sehingga dapat diterima dengan baik oleh peserta. In House Traning Medication Error ini diikuti dengan antusias oleh peserta yang terdiri Perawat dari semua ruangan, Bidan, dan tenaga non medis dan acara pelatihan ditutup dengan tanya jawab dan postest untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman peserta mengenai kesalahan pemberian obat.