RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, BULUKUMBA – SMPN 9 Bulukumba menutup kegiatan pembelajaran semeter ganjil tahun pelajaran 2023/2024 dengan Pameran Karya. Kegiatan ini bagian daru Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Sabtu 16 Desember 2023.
Sementara itu, Kepala SMPN 9 Bulukumba, Abdul Azis mengatanan, kegiatan ini mengusung 4 tema di dua tingkatan kelas, yaitu 2 tema di kelas 7 dan 2 tema di kelas 8. Siswa kelas 7 terdiri dari dua stand pameran, yaitu stand Gaya Hidup Berkelanjutan menampilkan pupuk organik cair (POC) yang diberi nama Masempo akronim dari mengolah sampah menjadi pupuk organik.
Kemudian stand Kewirausahaan yang menampilkan media tanam dari sekam bakar yang disingkat Metasekar. Sementara kelas 8 juga terdiri dari dua stand pameran yaitu stand Walasuji (mengawal perilaku siswa terpuji) yang menampilkan aksi mereka dalam menerapkan disiplin positif.
Selain itu juga ada stand Kearifan Lokal dengan topik Pinisi Kebanggaanku yang menampilkan dokumentasi penelusuran tentang Perahu Pinisi, yang bertujuan untuk meningkatkan kecintaan pada budaya dan tradisi lokal
"Dan hasil karya yang dipamerkan hari ini merupakan pembuktian bahwa kolaborasi, kreativitas, kemandirian, serta bernalar kritis telah mereka lakukan dengan baik," terang Abdul Azis.
Azis menambahkan, selain Pameran Karya, acara juga dirangkaiakan dengan Roots Day untuk mengukuhkan Agen Perubahan yang terdiri atas 30 siswa yang terpilih. Mereka telah mengikuti pembimbingan selama tiga belas pekan, dan bertugas untuk mengawal pelaksanaan disiplin positif di sekolah ini.
"Melalui kegiatan ini dapa meningkatkan karakter sehingga nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dapat mebudaya pada diri semua siswa," tutupnya.
Kepala Disdikbud Bulukumba, Andi Buyung Saputra, mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran wajib dalam kurikulum Merdeka.
Menurutnya kegiatan ini salah satu bentuk kemerdekaan dalam proses pembelajaran. Siswa diajarkan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, bergotongroyong, mandiri, kreatif, bernalar kritis, dan berkebinekaan global.
"Jika semua dimensi tersebut sudah membudaya itu berarti anak-anak kita sudah memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila," imbuhnya. (***)