Tangani Stunting, TPPS Gencarkan PMT di Desa dan Kelurahan

  • Bagikan

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pemerintah Kabupaten Bulukumba melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting TPPS terus melakukan upaya penanganan stunting melalui pemberian makanan tambahan (PMT) bagi bayi umur bawah lima tahun (Balita) dan bawah dua tahun (Baduta) serta pemberian susu kepada ibu hamil yang beresiko atau kekurangan nutrisi.

Berdasarkan pemutakhiran data stunting (PEDAS) dengan pengukuran dan penimbangan serentak kepada anak balita dan baduta (0-59 bulan) didapatkan data stunting yang terdiri 660 anak Baduta dan 1.375 anak Balita.

Begitu pula untuk data ibu hamil terdapat 768 ibu hamil kategori Kekurangan Energi Kronis (KEK) yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan.

Untuk melakukan penanganan, Pemerintah Kabupaten Bulukumba membuat kebijakan dengan intervensi spesifik yang fokus kepada sasaran 1000 Hari Kehidupan Pertama (HPK), yaitu intervensi yang diberikan kepada ibu hamil sampai anak bayi di bawah dua tahun.

Hal ini dilakukan mengingat periode 1000 hari pertama kehidupan anak dikenal sebagai periode emas pertumbuhan anak atau pada masa itu pertumbuhan otak anak sangatlah pesat sehingga, apa pun yang diterimanya dalam periode emas ini akan berdampak pada masa depannya kelak. 

Sekretaris TPPS Bulukumba dr. Wahyuni lebih detail menjelaskan bahwa Fase 1000 HPK mencakup 270 hari selama janin dalam kandungan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan anak. 

"Ini artinya ibu sangat perlu memerhatikan nutrisinya selama hamil," ungkap dr. Wahyuni yang juga Kepala Dinas PPKBPPA, Minggu 24 Desember 2023.

Lebih lanjut dikatakan, intervensi spesifik adalah intervensi berupa penanganan gizi dan kesehatan kepada sasaran beresiko stunting yaitu berupa pemberian makanan tambahan (PMT) dan susu tumbuh kembang yg mengandung gain 100 untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan Baduta yang terindikasi stunting.

Begitu pula untuk ibu hamil yang status KEK diberikan susu ibu hamil. Ini penting sebab ibu hamil yang terindikasi KEK akan berpotensi melahirkan anak stunting.

"Olehnya itu diupayakan dengan pemberian susu ini dapat memberikan nutrisi yang dibutuhkan bagi ibu hamil agar saat melahirkan dapat melahirkan anak anak yang sehat," terangnya.

Dijelaskan secara teknis, pemberian intervensi PMT dan pemberian susu formula kepada Baduta dilakukan selama 31 hari yang dilaksanakan di rumah gizi di 136 desa/kelurahan.

Kegiatan PMT ini dikoordinir oleh ibu Ketua TP PKK desa kelurahan dan pemantauan secara berjenjang dilakukan oleh TP PKK Kecamatan, dan TPPS Kabupaten.

Adapun pendanaannya bersumber dari Baznas Bulukumba dan selanjutnya akan dilanjutkan oleh Pemerintah Kabupaten Bulukumba selama 2 bulan yang akan datang. (*)

Editor: Haswandi Ashari
  • Bagikan

Exit mobile version