BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- SMP Negeri 41 Kabupaten Bulukumba implementasikan program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), bermitra dengan Puskesmas dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kabupaten Bulukumba.
Kepala SMPN 41 Bulukumba, Miftahul Jannah menjelaskan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (Bangga Kencana) ke dalam beberapa mata pelajaran dan atau muatan lokal khusus kependudukan.
"Tujuan SSK adalah memupuk kesadaran akan kondisi kependudukan di wilayah tempat tinggal masing-masing peserta didik. Menumbuhkan sikap bertanggungjawab dan perilaku adaptif dengan dinamika kependudukan. Mengembangkan sikap yang tepat dalam mengambil keputusan untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan kelak ketika mereka menjadi dewasa," jelasnya, Selasa 26 Desember 2023.
Miftahul Jannah juga menyampaikan bgitu banyaknya masalah kependudukan di Indonesia mengharuskan diupayakannya berbagai cara pengendaliannya, salah satunya adalah dengan hadirnya SSK, yaitu sekolah yang mengimplementasikan pendidikan kependudukan pada program-program pendidikan, baik dalam program Intrakurikuler maupun Ekstrakurikuler.
"Dipilihnya sekolah, salah satu alasannya karena sekolah merupakan agen perubahan (agent of change). Dengan sasaran peserta didik, diharapkan tumbuh 'sense kependudukan' sejak dini. SSK ini terkait dengan 'Genre' yaitu gerakan berencana dan PIK-R yaitu Pusat Informasi dan Konseling Remaja yang sudah digulirkan lebih dulu," tuturnya.
Melalui SSK, peserta didik diharapkan memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan tentang peduli kependudukan, peserta didik berperilaku yang mencerminkan keluarga berkualitas, peserta didik memiliki pengetahuan yang utuh tentang masalah dan manfaat kependudukan setempat, peserta didik mampu menyajikan data mikro kependudukan dalam bentuk peta, grafik atau digital untuk dianalisa sederhana, mengurangi putus sekolah dan kasus lainnya yang banyak terjadi di sekolah dan meningkatkan pengetahuan tenaga pendidik dan peserta didik akan manfaat dan dampak dari kependudukan.
"Intinya, harapan terbesar kami agar seluruh warga sekolah dapat lebih meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang isu kependudukan," tutupnya. (***)