MAKASSAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Menteri Agama RI (Gusmen) Yaqut Cholil Qoumas menunjuk H. Ali Yafid sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan menggantikan H. Khaeroni yang akan memasuki masa purna bakti tanggal 1 Januari 2024.
Penunjukan ini diketahui ketika Sekjen Kemenag RI H. Nizar Ali melakukan kunjungan kerja ke Makassar untuk meresmikan sejumlah gedung Balai Nikah dan PLHUT di Sulsel yang dibangun melalui skema pembiayaan SBSN.
“Surat Perintah Gusmen tentang penunjukan bapak H. Ali Yafid sebagai Plt. Kakanwil diserahkan langsung oleh Prof. Nizar (Sekjen Kemenag RI). Penyerahannya juga disaksikan Kakanwil H. Khaeroni di asrama Haji Makassar,” ujar Mawardi, Ketua Tim Humas, Data dan Informasi Kanwil Kemenag Sulsel.
Diketahui, Surat Perintah Menteri Agama Nomor 125123/B.II/3/2023 tertanggal 22 Desember 2023 itu menyembutkan bahwa terhitung mulai tanggal 1 Januari 2024, Dr. H. Ali Yafid, S.Ag, M. Pd.I, pangkat Pembina Tk.I, IV/b disamping jabatannya sebagai Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan, juga melaksanakan tugas tambahan sebagai Pelaksana Tugas Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan sampai dengan ditetapkan dan dilantiknya pejabat yang defenitif.
Ditemui pada acara pelepasan purna tugas Kakanwil Khaeroni di aula Arafah Asrama Haji Makassar, Ali Yafid mengungkapkan bahwa amanah yang diembankan Menteri Agama kepadanya adalah sebuah tanggung jawab besar yang harus ia laksanakan sebaik mungkin.
“Plt itu adalah tanggungjawabnya besar dan saya akan berusaha menjalankannya sebaik mungkin hingga ada Kakanwil yang defenitif menahkodai Kemenag Sulsel,” ucap Ali Yafid.
Pria kelahiran Kab. Bone 5 Januari 1971 ini mengatakan akan melanjutkan program-program inovatif yang digagas oleh Kakanwil Khaeroni selama memimpin Kanwil Kemang Sulsel 3 tahun lebih, dan tetap akan mengawal program prioritas kementerian agama yang digagas oleh Gus Menteri Agama.
“Pak H. Khaeroni itu punya gagasan-gagasan yang kadang kita tidak pernah berpikir ke arah sana, misalnya kegiatan Pekan Merdeka Toleransi dan Khatmil Quran yang tercatat sebagai record dunia. Tidak ada salahnya kita meniru gagasan-gagasan inovatif seperti itu,” pungkasnya. (rls)