MAKASSAR, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Muhammad Arsjad, menjadi pembina Apel pagi di Lingkup Pemprov Sulsel di Lapangan Upacara Kantor Gubernur Sulsel, Selasa, 2 Januari 2024.
Apel pagi ini merupakan pertama kali dalam tahun 2024 ini, yang diamanahkan langsung oleh Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.
Di kesempatan itu, Arsjad menyampaikan sejumlah capaian Pemprov Sulsel di tahun 2023. "Tentu kita sudah meninggalkan tahun 2023 dengan sederet catatan dan peristiwa baik sejumlah pencapaian yang telah kita raih bersama. Harus diakui, bahwa tidak sedikit tantangan dan hambatan yang menjadi tantangan kita harus perbaiki di tahun 2024," ungkapnya.
Bahkan angka inflasi Sulsel lebih rendah dibandingkan Nasional. "Inflasi YoY bulan November 2023 sebesar 2,79 persen lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 2,86 persen. Inflasi di Sulsel bulan November 2023 juga sesuai target nasional 3 ± 1 persen," ungkapnya.
Secara umum, kata dia, penyelenggaran pemerintahan di Sulsel dari segi indikator makro, menunjukkan capaian yang cukup impresif. Terlihat dari sejumlah indikator makro.
"Beberapa diantaranya, dari segi inflasi,
pertama dari segi inflasi, Inflasi (YoY) bulan November 2023 sebesar 2,79 persen lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 2,86 persen. Pertama kali dibawah nasional dalam lima tahun terakhir. Tantangan kita lebih berat, karena Nasional menargetkan inflasi 2,5 persen. Jadi ini butuh perhatian kita semua," pungkasnya.
Dalam hal kemiskinan ekstrem, Sulsel juga berada dibawah Nasional. "Kemiskinan ekstrem per November 2023 cukup baik, Nasipnal 1,12 persen, sementara kita (Sulsel) 1,0 persen. Artinya cukup baik kerja-kerja kita selama ini. Tapi jangan cepat puas, Nasional berharap 0 persen. Olehnya itu, kita harus memassifkan kerja-kerja kita," pungkasnya.
Sama halnya angka pengangguran, mulai turun. Tahun 2022, Angka pengangguran 4,51 Persen dan tahun 2023 berada di angka 4,33 persen.
"Kita optimistis di tahun ini, angka pengangguran bisa lebih berkurang. Terutama adanya program prioritas Bapak Penjabat Gubernur yang tentu kita berharap bisa membuka lapangan kerja baru dan potensi peningkatan pendapatan masyarakat melalui skema pengembangan ekonomi horti, terutama pada komoditi pisang," jelasnya.
Kemudian, kata Muhammad Arsjad, juga dilihat dari sisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulsel yang tadinya 73,97 persen, sekarang di angka 74,60 persen. IPM ini menunjukan kualitas sumber daya manusia, yang diukur dari pendidikan, kesehatan, dan pendapatan perkapitanya.
Lebih lanjut, dirinya menyampaikan pesan dari Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin kepada para pegawai lingkup Pemprov Sulsel.
“Pertama dari sisi politik pemerintahan, tahun ini akan diagendakan Pemilu dan Pilkada. Kita sudah menyampaikan komitmen netralitas," imbuhnya.
"Kedua, alhamdulillah, dari sisi pendapatan, menunjukkan kenaikan signifikan. Pertumbuhan pendapatan kita 5,5 persen. Dari Rp8,9 Triliun menjadi Rp 9,5 Triliun. Ini bukan hanya kerja Bapenda, tapi kerja semua yang punya target pendapatan," bebernya.
Tak luput, Arsjad menyampaikan kabar baik bagi ASN, dimana tahun 2024 akan diterapkan skema peningkatan TPP.
"Jadi ini bagian apresiasi pimpinan kepada kita semua. Kita mengingatkan bagaimana menjadi teladan, meningkatkan kedisiplinan dan memberikan contoh baik dalam penegakan disiplin, kinerja, dan sebagainya. Kita berharap dengan kebijakan TPP ini, maka kinerja dan inovasi bisa lebih meningkat," imbuhnya.
Ia pun mengingatkan agar OPD untuk memperhatikan program strategis Pj Gubernur Sulsel. "Kita berharap tahun 2024 lembaran baru dibuka dan diisi dengan hal-hal baik yang bisa berefek untuk masyarakat dan membuat Sulsel jauh lebih baik ke depan," tutupnya. (rls)