Warga Tergusur Mulai Tinggali Huntara

  • Bagikan

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Warga yang sebelumnya tergusur atas proyek penataan Pantai Merpati kini telah mendapatkan hunian sementara (Huntara) dari pemerintah yang terletak di Situbaru, Kelurahan Bintarore, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba.

Penantian dan perjuangan panjang warga selama dua tahun kini berbuah hasil. Huntara yang dibangun oleh pemerintah kini telah selesai dan sudah dapat ditinggali.

Hunian semi permanen yang dibangun menggunakan anggaran APBD Bulukumba tahun 2023 itu seluas 24×6 meter persegi yang terbagi dalam enam petak, masing-masing petak berukuran 4×6 meter persegi.

Untuk sementara bangunan tersebut dihuni oleh sembilan kepala keluarga (KK) dengan total lebih dari 30 orang. Jadi masing-masing petak diisi dua sampai tiga KK atau rata-rata lima sampai tujuh orang dalam satu petak.

Selain bangunan semi permanen, warga juga telah dibangunkan satu unit WC dan disiapkan satu Kwh listrik untuk digunakan secara kolektif.

Meski masih fasilitas dianggap masih belum memadai namun Huntara yang dibangun oleh pemerintah itu sudah sangat disyukuri oleh warga.

Karena pasca tergusur sejumlah warga yang hidup terkatung-katung kini telah memliki tempat berlindung yang sedikit layak.

Seperti apa yang diungkapkan oleh salah seorang warga bernama Hasnah bahwa ia dan warga lainnya sangat bersyukur karena telah difasilitasi Huntara.

Menurut Hasnah, Huntara yang diberikan itu merupakan buah dari perjuangan masyarakat yang selama ini tetap teguh dan solid dalam berjuang.

"Kalau saya cerita ini rasanya saya mau menangis, dua tahun kita berjuang dibantu oleh teman-teman aktivis dan akhirnya itu semua berbuah hasil," ungkap Hasnah dengan mata yang berkaca-kaca saat ditemui RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID di Huntara, Selasa, 16 Januari 2024.

Hasnah menceritakan bahwa dirinya sempat goyah dan menganggap apa yang diperjuangkannya selama ini akan berakhir sia-sia.

Namun karena melihat semangat warga yang lain dan solidaritas yang terus mengalir dari luar, Hasnah tetap bertahan dan pada akhirnya tuntutannya didengarkan oleh pemerintah.

"Kalau saya ingat kita sampai panas-panasan, hujan-hujanan, menunggu kepastian dari pemerintah. Dan Alhamdulillah pemerintah memenuhi janjinya," ucapnya.

Meskipun jarak dari sumber mata pencahariannya cukup jauh, namun Huntara itu tetap Hasnah dan warga lainnya syukuri dan berharap pemerintah merealisasikan tambahannya.

Karena, ungkap Hasna, masih ada sekitar 10 KK yang juga menjadi korban penggusuran yang belum tertampung di Huntara.

"Katanya Baznas Bulukumba mau tambah enam petak lagi, kami berharap itu segera direalisasikan," harap Hasnah.

Sementara itu, Pemkab Bulukumba, melalui Kabid Humas Diskominfo, Andi Ayatullah Ahmad, mengungkapkan bahwa hunian sementara yang dibangun tersebut memang dikhususkan bagi warga yang direlokasi saat pembangunan Pantai Merpati.

Andi Ayatullah mengungkapkan warga yang menempati Huntara merupakan warga yang sama sekali tidak memiliki rumah di kampung halamannya masing-masing.

"Kami menyiapkan Huntara ini sebagai bentuk perhatian Pemkab kepada masyarakat agar tidak terlantar," kata Andi Ayatullah.

Ayatullah menjelaskan, hunian yang dibangun tersebut sifatnya sementara, karena ke depannya Pemkab berencana membangun rumah susun permanen untuk warga.

"Kita sementara cari anggaran dari pusat untuk pembangunan rusun nelayan, semoga secepatnya bisa terealisasi," imbuh Andi Ayatullah. (ewa/has/B)

Penulis: BASO MAREWAEditor: HASWANDI ASHARI
  • Bagikan

Exit mobile version