JENEPONTO, RADARSELATAN - Anggota KPPS di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan mengeluhkan uang transport pelantikan Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) serentak dan Bimtek hjngga kini belum dibayarkan.
Salah satu anggota KPPS mengatakan bahwa tidak ada informasi apapun mengenai uang transport tersebut.
"Dari awal datang sampai pulang, sama sekali tidak disampaikan masalah uang transport," kata sumber terpercaya, belum lama ini.
Ia mengaku baru mengetahui petugas KPPS mendapatkan uang transport dari temannya yang juga anggota KPPS. Meski demikian tidak ada informasi juga mengenai nominal uang transport yang akan diberikan.
"Saya disampaikan sama teman KPPS lain bakal dapat, tapi nominalnya belum tahu," jelasnya.
Sekertariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jeneponto, Anzar Hasanuddin tak menampik soal polemik uang transport tersebut.
Menurutnya, keterlambatan pembayaran itu disebabkan KPU RI masih melakukan revisi anggaran sehingga masih terlock.
"Kalau sudah ter unlock pada saat itu juga pasti dibayarkan," pintanya, Senin (29/1/20234).
Dia mengaku sudah menyampaikan perihal uang transport itu kepada para anggota KPPS.
"Disampaikan. Pelantikan dan Bimtek ada uang transfor," ungkapnya.
Ia juga berjanji akan membayarkan hak para anggota KPPS jika anggarannya sudah cair.
"Belum dibayarkan. Kalau anggaran sudah ready akan langsung dibayarkan," ujarnya.
Ditanya terkait jumlah anggota KPPS yang dilantik sekaligus nominal uang transport, Anzar Hasanuddin tak menjawah hal itu.