BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Sejumlah bangunan rusak akibat diterjang angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Bulukumba, pada Selasa, 6 Februari 2024, siang.
Salah satu bangunan yang terdampak angin kencang adalah Gedung Pinisi Bulukumba. Palfon di top floor Kantor Satu Atap (Satap) tersebut rusak dihantam angin.
Kabid Humas Diskominfo Bulukumba, Andi Ayatullah Ahmad yang dikonfirmasi menjelaskan, kerusakan plafon Gedung Pinisi diduga akibat belum kuatnya rangka plafon. Namun kondisi tersebut telah disampaikan kepada pihak rekanan.
"Kemungkinan rangkanya belum kuat, tapi ini masih tanggung jawab rekanan. Ini juga menjadi pertimbangan bagi rekanan untuk memperhitungkan faktor alam seperti ini," singkatnya.
Selain Gedung Pinisi, rumah warga dan beberapa fasilitas umum di Desa Bontonyeleng, Kecamatan Gantarang turut terdampak.
Kepala Desa Bontonyeleng, Andi Mauragawali AS, membenarkan bahwa angin kencang yang turut melanda Desa Bontonyeleng menyebabkan atap rumah salah satu warganya terangkat.
"Sejauh ini yang kami data ada satu rumah warga yang atapnya terangkat. Fasilitas umum juga terdampak seperti tribun lapangan, dan lapak lama di Pasar Bontonyeleng," urai Opu.
Opu mengungkapkan bahwa sampai saat ini pihaknya masih terus mendata kerusakan yang disepakati oleh angin kencang tersebut.
Belum ada informasi terkait korban jiwa dari kejadian tersebut, namun peristiwa itu menyebabkan kerugian materil bagi warga dan pemerintah.
Sementara itu, Plt Kepala BPBD Bulukumba, Andi Zulkifli Indrajaya yang dikonfirmasi mengungkapkan bahwa pihaknya menerima sejumlah laporan terkait kerusakan yang disebabkan angin kencang.
Selain kerusakan bangunan juga terdapat sejumlah pohon tumbang akibat diterpa angin kencang yang melanda Bulukumba selama kurang lebih satu jam.
"Ada beberapa pohon tumbang di beberapa wilayah, dan saat ini Tim TRC sudah turun ke lokasi utk mengevakuasi pohon tumbang tersebut," ungkap Andi Kifli.
Terkait berapa total peristiwa, Andi Kifli mengungkapkan bahwa sampai saat ini pihaknya masih melakukan evakuasi sekaligus pendataan.
Terkait kejadian tersebut masyarakat Bulukumba diimbau untuk tetap waspada. Angin kencang diprediksi masih akan terjadi hingga akhir Februari 2024 ini. ****