Rawan di Bulukumba, Politik Uang Sasar Pemilih Tradisional

  • Bagikan
Firdaus Muhammad, Guru Besar Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Pemilih tradisional dianggap paling berpotensi terpapar politik uang dalam Pemilu 2024 tidak terkecuali di Kabupaten Bulukumba.

Kabupaten Bulukumba menjadi salah satu daerah di Indonesia dengan tingkat kerawanan tinggi terjadinya politik uang pada Pemilu 2024 mendatang.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia (RI) merilis 20 daerah di Indonesia yang dianggap rawan politik uang dan Kabupaten Bulukumba berada di urutan delapan.

Data dari Bawaslu itu diperoleh melalui analisa penelitian menggunakan data kualitatif dari tingkat provinsi dan kabupaten serta diskusi kelompok yang menemukan bahwa praktik politik uang berpotensi terjadi di seluruh provinsi.

Guru besar ilmu politik UIN Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad menjelaskan bahwa segmen pemilih tradisional yang paling rawan terpapar politik uang.

"Pemilih tradisional berpotensi terpapar money politics karena tidak memahami larangan itu. Hal ini dimanfaatkan calon untuk meraup suara dengan cara itu. Ini menjadi tantangan serius," jelas Firdaus saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Selasa, 6 Februari 2024.

Firdaus menerangkan politik uang merupakan perbuatan terlarang, tetapi prilaku elit dan oknum calon masih menggunakan cara itu hingga menjadi pembiasaan di masyarakat.

Kendati demikian, menurut Firdaus meski politik uang memiliki pengaruh terhadap peningkatan potensi suara, namun bukan menjadi penentu kemenangan bagi calon.

"Politik uang ada pengaruh tapi bukan penentu. Masyarakat belum semua paham itu terlarang," terang Firdaus. ****

  • Bagikan

Exit mobile version