Kisah Suryaningsih, 13 Tahun Honorer, 10 Kali Daftar CPNS

  • Bagikan
Suryaningsi

Namanya Suryaningsih ia merupakan salah seorang guru di SMK Negeri 5 Bulukumba tepatnya di Jalan Poros Sampeang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba.

Profesi guru telah dijalaninya selama  belasan tahun lamanya. Inci sapaan akrabnya bercerita bahwa sebelum menjadi ASN PPPK, ia berstatus guru honorer.

Sebagai guru honorer dijalaninya dalam waktu yang cukup lama, selama 13 tahun lamanya. Hingga akhirnya di tahun 2023 lalu ia dilantik dan diambil sumpahnya sebagai ASN PPPK.

"Perjuanganku untuk menjadi PPPK itu tidaklah mudah. Saya ikut seleksi CPNS itu selama 10 tahun berturut-turut namun lagi-lagi saya hanya menjadi runner up, hingga akhirnya 2023 saya lolos PPPK," katanya.

Tidak sampai di situ saja, Inci juga berbagi cerita saat menjadi guru honorer bahwa tahun pertama hingga tahun ke tiga mengajar, ia hanya dibayar 2000 per jam.

"Sementara saya mengajar semua jurusan di tiap tingkatan itu ada 15 rombel. Ya jika dirata-ratakan honor sebulan itu 200 ribu yang kadang dibayarkan sekali dalam 3 bulan," jelasnya.

Di tahun pertama itu, Ia masih naik angkutan umum yang sudah mulai punah. Kalau pulang sekolah kadang menunggu 1-2 jam. 

"Mana seharian sudah menghadapi berbagai karakter manusia yang kadang menguras emosi dan tenaga, mulai dari yang suka gombal, sampai yang selau bikin keributan di kelas. Belum lagi tekanan dari guru senior yang mungkin merasa tersaingi," bebernya.

Karena niat tulusnya untuk mengabdikan diri mencerdaskan anak bangsa, maka tiap pagi pukul 06.00 Wita, ia harus sudah siap berangkat karena lagi-lagi harus menunggu angkutan umum yang tidak bisa ditebak kapan datangnya, dan sebagai seorang honorer ada ketakutan dan kerisihan sendiri jika harus datang terlambat.

"Sebenarnya ojek ada, tapi kalau harus naik ojek tentu butuh biaya yang jauh lebih besar. Sementara honor tidak seberapa, mau minta sama orang tua, kan gengsi. Sudah berseragam masih saja bergantung," tuturnya.

Perempuan yang memiliki cita-cita menjadi Polwan ini  sempat kuliah jurusan Bimbingan konseling juga karena semakin hari persaingan dengan guru mata pelajaran  bahasa itu semakin besar, apalagi  STKIP Muhammadiyah Bulukumba setiap tahun mencetak alumni yang lumayan besar, jadi semakin sulit jika bersaing dengan mereka yang fresh graduate. 

"Dua kali saya pakai Ijazah BK untuk daftar CPNS, tapi lagi-lagi hanya menjadi penonton dan harus berpuas diri di runner up," tambahnya.

Inci menyampaiakan bahwa guru honor itu harus kuat, harus sabar, dan yakin bahwa apa yang kita tanam hari ini, kelak akan kita tuai, dan yang tidak kalah pentingnya, kita harus selalu siap bersaing dengan para fresh graduate dengan terus belajar dan selalu mengupgrade pengetahuan. (**)

Data Diri: 

Nama lengkap: Suryaningsih

Tempat tanggal lahir: Bulukumba 05, September 1987

Jenjang pendidikan: S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, S1 BK

Hobi: Membaca

Nama suami: Chaerul Umam

Nama orang tua: Mappi/Darmawati

----------------------

  • Bagikan

Exit mobile version