BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Sejumlah pendatang baru pada Pileg Kabupaten Bulukumba 2024 berpotensi menggeser caleg petahana.
Berdasarkan update rekapitulasi online KPU per 17 Februari 2024, pukul 19.30 WITA, sejumlah nama-nama baru mendominasi suara di partainya masing-masing dan berpotensi menggeser caleg petahana.
Dapil 1 Ujungbulu-Ujung Loe misalnya, di Partai PKS ada nama baru Fuad Arafah yang saat ini memimpin perolehan suara terbanyak di partainya.
Fuad saat ini telah meraih 1.050 suara, mengungguli Pasakai yang merupakan petahana di PKS yang saat ini baru meraih 731 suara.
Raihan suara Fuad juga saat ini lebih unggul dari pada H. Safiuddin yang juga merupakan petahana yang sebelumnya dari PBB. Suara H. Safiuddin di PKS saat ini masih berada di bawah Fuad dengan perolehan 1.029 suara.
Di dapil Gantarang-Kindang, juga terdapat pendatang baru yang berpotensi menggeser petahana. Misalnya di PPP, Caleg perempuan Fathinah Qauliyah Mahfud telah mengungguli petahan Ahmad Akbar dan H. Amiruddin.
Berdasarkan update rekapitulasi online KPU Bulukumba, Fathinah Qauliyah telah memperoleh 520 suara, H. Amiruddin memperoleh 488 suara dan Ahmad Akbar memperoleh 391 suara.
Sementara itu, H. Rijal masih berada di posisi pertama dengan perolehan sementara 918 suara. Kendati demikian PPP berpotensi meraih dua kursi di Dapil Gantarang-Kindang.
Selain itu, di Partai Golkar Caleg petahana juga terancam tumbang. Caleg pendatang baru yakni Ismail dan Astati berpotensi menggeser Hasri Jaya sebagai petahana.
Berdasarkan rekapitulasi sementara Golkar saat ini menempati posisi pertama peraih suara terbanyak di Kecamatan Gantarang, dan berpotensi meraih dua kursi.
Namun bukan Hasri Jaya yang baru meraih 389, tetapi peraih suara terbanyak di Partai Golkar yakni Ismail Papo dengan perolehan sementara 959 suara, dan Astati Tajuddin dengan perolehan 477.
Selain Hasri Jaya, Ismail dan Astati juga mengungguli mantan Ketua DPRD Bulukumba, Andi Hamzah Pangki yang juga kembali maju sebagai Caleg DPRD Bulukumba.
Guru Besar Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad, menjelaskan fenomena tumbangnnya petahana dalam politik disebabkan beberapa faktor salah satunya soal pola kampanye.
Firdaus menerangkan Caleg pendatang baru cukup agresif dan mampu menyakinkan banyak pemilih yang didominasi pemilih milenial.
"Pola kampanyenya (Caleg pendatang baru) lebih tepat sasaran. Hadirnya pendatang baru memberi harapan bagi pemilih," jelasnya.
Sebaliknya, kata Firdaus, Caleg petahana memiliki tantangan karena kinerjanya sudah dapat diukur oleh pemilih. "Kalau kinerjanya baik berpeluang terpilih, sebaliknya juga begitu," jelasnya.
Legislator pendatang baru ke diharapkan dapat membawa harapan baru untuk pembangunan di Kabupaten Bulukumba di masa mendatang. (ewa/has)