Ratusan Siswa SMAN 8 Bulukumba Aksi Bakar Ban Depan Sekolah

  • Bagikan
Aksi bakar ban siswa SMA 8 Bukukumba, Senin, 19 Februari 2024

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Ratusan siswa kelas XII SMA Negeri 8 Bulukumba menggelar aksi unjuk rasa di depan sekolahnya di Jalan Teratai, Kelurahan Caile, Kecamatan Ujungbulu, Senin, 19 Februari 2024.

Aksi unjuk rasa itu lantaran mereka merasa kecewa dengan pihak sekolah karena nilainya tidak terdaftar ke dalam Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Salah satu siswa yang turut melakukan demonstrasi bernama Rizky mengungkapkan bahwa sedikitnya 140 siswa yang nilainya tidak terdaftar ke PDSS membuat mereka tidak dapat mendaftarkan diri ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur prestasi.

"Banyak sekali dirugikan siswa-siswa. Jadi ini (aksi unjuk rasa) karena kami butuh pertanggungjawaban dan klarifikasi dari pihak sekolah," kata Rizky saat ditemui RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID di sekolahnya.

Tidak hanya dari kalangan siswa, orang tua siswa juga merasa kecewa dengan pihak sekolah yang dianggap telah mengubur mimpi anak-anak untuk masuk ke PTN melalui jalur prestasi.

"Fase penginputan itu mulai 9 Januari sampai 9 Februari, jadi pihak sekolah diberi ruang satu bulan untuk penginputan data. Tapi yang terjadi dengan entengnya Kepsek mengatakan ini kesalahan manusia," sesal Isbair selaku salah satu orang tua siswa.

Atas kejadian itu Isbair berharap pihak Inspektorat Sulsel melakukan audit terhadap pihak sekolah.

"Kami menduga pihak sekolah tidak menganggarkan penginputan data, jadi anggaran sekolah itu dipakai untuk apa. Ada sekian miliar anggaran yang dikelola sekolah tiap tahunnya tapi masa anggaran penginputan data tidak ada," ketusnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SMA 8 Bulukumba, Ansar, mengakui bahwa terjadi kesalahan saat proses penginputan data.

"Jadi petugasnya lupa pencet tombol finalisasi saat penginputan data. Karena ini berbeda dengan sistem kemarin, kalau sekarang harus difinalisasi secara mandiri," jelasnya.

Ansar menyampaikan bahwa upaya yang pihaknya akan lakukan yakni akan menghubungi pihak operator PDSS agar membuka kembali penginputan data.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan yang terjadi. Kami akan berupaya menghubungi pihak operator," tukasnya.

Diketahui, ratusan siswa menggelar aksi unjuk rasa di depan sekolahnya dengan membakar ban bekas. Aksinya itu sempat membuat arus lalu lintas terlambat, sebelum pihak pengamanan datang untuk menjaga kondusifitas.

Sampai berita ini dibuat, pihak sekolah masih sementara menggelar rapat internal untuk membahas tuntutan dari para siswa. ****

  • Bagikan

Exit mobile version