BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Dalam hitungan hari bulan Ramadan 1445 H akan tiba, Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Ramadan akan jatuh pada hari Senin, 11 Maret 2024. Kendati demikian Pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) belum menetapkan jadwal 1 Ramadan.
Tokoh Muhammadiyah Bulukumba, Abdul Hamid, menjelaskan bahwa 1 Ramadan 1441 H oleh Muhammadiyah ditetapkan berdasarkan Hisab Hakiki Wujudul Hilal.
"Saat matahari terbenam pada Ahad, 10 Maret 2024 Masehi, di wilayah Indonesia bulan berada di atas ufuk alias hilal sudah wujud. Kecuali di wilayah Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya," jelas Abdul Hamid berdasarkan Hasil Hisab Majelis Tarjih dan Tajdid, PP Muhammadiyah saat dikonfirmasi Selasa, 5 Maret 2024.
Sementara itu, dari pihak pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) belum menetapkan 1 Ramadan. Meski awalnya telah memperkirakan 1 Ramadan itu jatuh pada Senin, 12 Maret 2024 namun itu belum ditetapkan sebelum dilakukannya sidang isbat.
NU dan pemerintah menggunakan metode rukyatul hilal. Metode ini dilakukan dengan cara mengamati kemunculan hilal secara langsung untuk menentukan permulaan bulan baru.
Sementara sidang isbat penentuan 1 Ramadhan 2024/1445 H baru akan diselenggarakan pada Minggu, 10 Maret 2024.
Terkait adanya potensi perbedaan dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh Muhammadiyah, Ketua NU Bulukumba, Hakim Bohari menjelaskan itu terjadi karena perbedaan dalam metode melihat hilal.
"Adanya perbedaan antara Muhammadiyah dengan Pemerintah dan NU, karena metode yang berbeda, Muhammadiyah menggunakan Wujudul Hilal dan NU & pemerintah menggunakan Ru'yatul Hilal," jelas Hakim.
Meski demikian, Hakim tidak mempersoalkan perbedaan tersebut dan itu merupakan hal yang biasa terjadi dalam penentuan Ramadan.
"Yang terpenting sesungguhnya adalah persatuan dan kesatuan ummat. Agar masyarakat yang awam tidak bingung, maka jika pemerintah yang sah telah mengumumkan maka sebaiknya masyarakat, kelompok atau individu tertentu seyogyanya jangan lagi ada pengumuman lain," pintanya. ****