BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Mappe aktivis dari Gerakan Rakyat Anti Monopoli Tanah (GRAMT) yang sebelumnya diamankan oleh pihak PT.Lonsum bersama personel Brimob saat melakukan pendampingan terhadap warga yang bersengketa dengan PT.Lonsum akhirnya dikembalikan.
Mappe dikembalikan setelah kurang lebih 2 jam diamankan di dalam ruangan Humas PT.Lonsum, Senin, 11 Maret 2024.
Mappe yang ditemui di Sekretariat Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Bulukumba menyampaikan, bahwa meski tidak ada tindakan kekerasan terhadap dirinya, namun ia sempat syok dengan tindakan pihak PT.Lonsum yang menyeretnya ke kantor.
"Saat itu saya sementara mengambil video, tiba-tiba datang pihak keamanan teriaki saya sebagai privokator," ungkap Mappe.
Kendati demikian, Mappe menegaskan kejadian tersebut tidak membuatnya surut untuk menyuarakan kebenaran dan tetap teguh di garis perjuangan bersama petani.
Sebelumnya, masyarakat pemiliki Sertipikat Hak Milik (SHM) melalukan aksi penanaman di atas lahan yang selama ini dirampas oleh PT. Lonsum.
Dalam proses penanaman tersebut direpresi oleh Security PT.Lonsum dengan mencabut tanaman milik warga. Mappe aktivis yang turut memantau kegiatan warga juga ditangkap personel Brimob.
Humas PT.Lonsum, Rusli yang dikonfirmasi membantah pihaknya melakukan tindak represif, menurutnya tindakan yang dilakukan yakni hanya untuk mengamankan Mappe.
"Tidak ditangkap, saya amankan saja di ruangan. Saya ajak dia diskusi soal HGU Lonsum," singkat Rusli saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID. ****