POLITIK.RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- KPU telah menyelesaikan seluruh tahapan rekapitulasi nasional Pemilu 2024. Hasilnya, delapan partai melanggeng ke Senayan. Sisanya nggak lolos. Termasuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Hasil tersebut berdasarkan tahapan rekapitulasi nasional Pemilu 2024 di 38 provinsi dan 128 PPLN yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (20/3/2024) malam.
Untuk diketahui, pada pemilu kali ini diikuti 18 partai nasional dan enam partai lokal Aceh. Dari 24 parpol ini, delapan parpol dinyatakan lolos ke Senayan karena memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar empat persen. Mereka adalah PKB, Gerindra, PDIP, Golkar, NasDem, PKS, PAN, dan Demokrat.
PDIP menjadi partai dengan perolehan suara terbanyak, yakni 25.387.278 suara (16,72 persen). Disusul Golkar dengan 23.208.654 suara (15,28 persen), Gerindra 20.071.708 suara (13.22 persen), dan PKB 16.115.655 suara (10,61 persen).
Lalu, NasDem memperoleh 14.660.516 suara (9,65 persen), PKS 12.781.353 suara (8,42 persen), Demokrat 11.283.160 suara (7,43 persen), dan PAN 10.984.003 suara (7,23 persen).
Sedangkan parpol yang gagal ke parlemen adalah PPP, PSI, Partai Buruh, Gelora, PKN, Hanura, Garuda, PBB, Perindo, dan Partai Ummat. Partai-partai tersebut tidak lolos parliamentary threshold.
Padahal partai berlogo Kabah itu lama berada di ambang batas aman atau di atas empat persen. Namun, jelang penutupan suaranya tertinggal dan hanya memperoleh PPP: 5.878.777 suara atau 3,87 persen.
Begitu juga dengan PSI. Partai yang kini dipimpin Kaesang Pangarep ini digadang-gadang bakal lolos. Nahas, mereka hanya dapat 4.260.169 suara atau 2,80 persen.
Sementara Perindo hanya memperoleh 1.955.154 suara (1,28 persen), Gelora 1.281.991 suara (0,84 persen), Hanura 1.094.588 suara (0,72 persen), Partai Buruh 972.910 suara (0,64 persen), Partai Ummat 642.545 suara (0,42 persen), PBB 484.486 suara (0,31 persen), Partai Garuda 406.883 suara (0,26 persen), dan PKN 326.800 suara (0,21 persen).
Bagaimana respons PPP mengetahui tak lolos parlemen? Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi terkejut. Pasalnya, hasil yang dilaporkan KPU sangat berbeda dengan perhitungan suara internal PPP.
“Tentu kami terkejut dengan hasil rekapitulasi, karena tidak sesuai dan berbeda dengan data internal kami,” kata pria yang akrab disapa Awiek di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2024).
Meski begitu, Awiek mengatakan, pihaknya tetap menghormati proses yang telah berjalan di KPU. Ia akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kami memiliki waktu tiga hari, setelah pengumuman resmi dari KPU untuk mengajukan gugatan Mahkamah Konstitusi. Dalam gugatan di Mahkamah Konstitusi, kami ingin mengembalikans uara PPP yang hilang,” ungkapnya.
Klaim Awiek, dari hasil rekapitulasi internal, PPP dapat mencapai 4,04 persen atau melampaui ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
“Yang jelas data-data kami sangat lengkap dan ketika nanti menggugat ke Mahkamah Konstitusi semuanya akan kami lampiran bukti bukti tersebut,” ujar Anggota Komisi II DPR ini
Awiek menuturkan ada selisih 100-150 ribu suara dari hasil internal PPP dan rekapitulasi KPU. Awiek memastikan, pihaknya akan memperjuangkan selisih suara tersebut.
“Dan kami ingin itu bisa membuktikan semua. Di mana pergeseran-pergeseran suara itu. Tentu kami akan all out di Mahkamah Konstitusi,” tegas Awiek.
Sedangkan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep tak banyak bicara saat dikonfirmasi oleh wartawan karena partainya tak lolos parlemen. “Besok (hari ini) di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) ya. Besok kumpul di DPP saja,” kata Kaesang, usai keluar dari rumah Prabowo Subianto di Jalan Kartanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024).
Netizen ikut mengomentari hasil rekapitulasi KPU. “Hasil akhir Pemilu: 8 parpol lolos. PPP tertendang dari parlemen. Dan kabar gembiranya, PSI nggak jadi meledak,” cuit @MSMujab22.
“PS* buang-buang suara aja, mending ditransfer ke PPP,” sahut @kev_kag. “PS* dua kali Pemilu jadi tim hore terniat bang,” timpal @yaabirafdidong. “Adain tasyakuruan PSI nggak lolos parlemen bang wkwk,” ajak @InDooSoup.
“Kayanya emang sengaja itu ada boost beberapa juta suara, biar PPP nggak lolos,” cetus @Gieehad. “P3 tarik ulur hak angket, mikir-mikir tawaran masuk koalisi. Ambyar dah,” kata @VIDIGARIBALDI1. “Kesian bang @sandiuno, pas liat rekening, ternyata aku yang kasihan,” sindir @anaknyaslamet. (jpnn)