RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melantik Setyo Budiyanto sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian. Setyo merupakan polisi jenderal bintang dua atau Irjen. Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Kapolda dan juga Direktur Penyidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
DALAM arahannya, Amran meminta Setyo melakukan pencegahan terhadap semua praktek korupsi dan tindak pidana yang mencoreng nama baik Kementan sebagai leader produksi pertanian. Mentan menggambarkan, saat ini kondisi di Kementan sedang terjadi “el nino”, baik di luar maupun di dalam.
“Tugas saudara, tangani el nino di dalam. Ambil tindakan preventif, jangan kuratif. Kita cegah praktek korupsi supaya ke depan tidak ada lagi undangan yang tidak diinginkan dari penegak hukum,” ujar Amran, Jumat (22/3/2024).
Ke depan, Mentan ingin, nama baik Kementan kembali terhormat dan mendapat kepercayaan publik sebagai penyedia pangan bagi jutaan masyarakat Indonesia dan juga publik internasional. Dia yakin, Setyo merupakan orang yang tepat dalam melakukan pencegahan.
“Saya minta kembalikan nama baik Kementan agar terhormat dan mendapat kepercayaan publik, baik di dalam negeri maupun internasional. Saya yakin saudara bisa melakukannya. Apalagi kita punya niat yang baik, sama-sama untuk Merah Putih,” katanya.
Selanjutnya, Amran meminta Inspektorat Jenderal Kementan melakukan komunikasi dengan berbagai pihak, terutama aparat penegak hukum (APH) baik dari Kepolisian, Kejaksaan, BPK maupun Komisi Pemberantasan Korupsi. Langkah ini penting agar ke depan Indonesia mampu mewujudkan swasembada.
“Bapak pernah di Kepolisian, pernah di KPK, pasti bapak tahu apa yang harus dilakukan. Karena itu saya minta perkuat kolaborasi dengan berbagai pihak. Kami ingin kita lebih baik dari 5 tahun sebelumnya,” katanya.
Diketahui, Amran pernah membawa Indonesia sebagai negara paling kuat menghadapi ancaman dan krisis multidimensi. Di era Amran, Kementan mendapat predikat WTP pertama selama kementerian tersebut berdiri, kemudian penghargaan anti gratifikasi dari lembaga anti rasuah KPK tiga kali berturut-turut.
“Karena itu penting sekali kita membangun komunikasi baik dengan berbagai pihak. Bangun lagi kepercayaan antar sesama untuk pertanian Indonesia yang lebih baik,” terangnya. (jpnn)