BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Libur Idul Fitri 1445 Hijriah untuk sekolah-sekolah di Kabupaten Bulukumba dimulai 8 April sampai 15 April 2024.
Hal itu disampaikan melalui Surat Edaran (SE) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulukumba tentang hari libur awal dan akhir bulan suci Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi.
Kepala Disdikbud Bulukumba, Andi Buyung Saputra mengimbau kepada semua pelajar sekolah agar memanfaatkan hari libur sekolah dengan kegiatan-kegiatan positif.
"Tentunya tetap menjaga keamanan diri dan keluarga, diharapkan tidak ada yang memperpanjang masa libur di luar edaran ini (masa libur sekolah, red)," imbau Andi Buyung saat dikonfirmasi RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID, Selasa, 26 Maret 2024.
Andi Buyung juga mengingatkan agar para pelajar sekolah serta tenaga pendidik agar berbelanja kebutuhan lebaran tidak di luar Kabupaten Bulukumba.
Itu diharapkan agar pelajar dan guru dapat berkontribusi terhadap perputaran ekonomi, termasuk untuk mencegah kenaikan angka inflasi di Kabupaten Bulukumba.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan (Sulsel) juga telah mengumumkan hari libur lebaran untuk pelajar SMA se-derajat di Sulsel dimulai pada tanggal 8 April sampai 15 April 2024.
Kabid Pembinaan SMA Disdik Sulsel, Harpansah menyampaikan imbauan telah disampaikan kepada penyelenggara pendidikan untuk menyesuaikan jadwal libur sesuai dengan kalender pendidikan Sulsel.
“Kami imbau seluruh satuan Pendidikan untuk menyesuaikan jadwal libur hari raya Idul Fitri tahun 2024 pada Kalender Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Ajaran 2023/2024 dengan Jadwal Cuti Bersama tahun 2024," imbaunya dilansir dari rakyatsulsel.fajat.co.id, Senin, 25 Maret 2024.
Jika diasumsikan dengan jadwal libur lebaran, efektivitas belajar siswa jika dihitung sejak minggu ini, sekira 12 hari lagi.
Sebelumnya, Disdik juga telah memberikan kewenangan kepada masing-masing sekolah untuk mengatur kegiatan selama bulan puasa. Disdik Sulsel juga mengarahkan sekolah mengadakan program ramadhan.
Dalam surat edaran awal Ramadan lalu, sekolah diminta menyusun program ramadan mengaji selama empat hari.
Program ini melalui pendampingan guru agama islam masing-masing sekolah. Sekolah juga diarahkan membuat program pesantren ramadhan atau aktivitas keagamaan lainnya. Tujuannya sebagai wadah pembentukan karakter siswa.
"Konsepnya ini kita serahkan ke sekolah langsung," jelas Harpansa. ****