GOWA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- Kandidat bakal calon gubernur Sulsel, Dr Ilham Arief Sirajuddin (IAS) menegaskan pemilihan kepala daerah serentak mendatang tidak boleh dimaknai sekadar tentang berkuasa. Lebih dari itu, harus diartikan sebagai panggung untuk menemukan pemimpin mana yang paling bisa menciptakan kemaslahatan.
"Hari Raya Idul Fitri menjelang pilkada ini memang menitipkan banyak nilai, utamanya tentang nilai kebermanfaatan. Yang paling bermanfaat kepada sesamalah yang paling baik," ujar IAS kepada wartawan di sela-sela ziarah makam ayah dan ibunya, H Arief Sirajuddin-Hj St Djohra, di Pekuburan Keluarga Keluarga Besar Dato Ripanggentungan, Tamarunang, Gowa, Rabu, 10 April 2024.
Jika saja pakem ini melekat pada pemilih maupun para bakal calon yang akan maju, diyakini sosok yang hadir dengan tagline GugernurKu itu, bisa menjadi filter kualitas para kepala daerah yang dihasilkan oleh pilkada serentak 2024 ini.
"Para calon harus paham ini. Supaya menyandarkan mampu atau tidak menciptakan kemaslahatan, sebagai alasan utama memutuskan maju. Dengan begitu, yang akhirnya tersedia untuk dipilih sudah lebih dulu tersaring lewat filter moral itu," sambung sosok yang dijuluki Bapak Pembangunan Kota Makassar itu.
Di level pemilih, juga perlu menempatkan pakem ini sebagai alasan utama memilih. "Karena ini persoalan bagaimana daerah kita dikelola selama 5 tahun. Jika pemilih memilih bukan karena pakem ini, siap-siap saja meradang selama 5 tahun," tegasnya lagi.
IAS bersama keluarga salat Idul Fitri di Masjid Terapung, Amirul Mukminin, Pantai Losari. Usai salat, IAS dan keluarganya besarnya berziarah makam.
Makam ayahnya, Muhammad Arief Sirajuddin dan ibunya, Hj St Zohrah Binti Djallo, berdampingan di area Pekuburan Keluarga Keluarga Besar Dato Ripanggentungan itu. Salah satu pekuburan yang cukup asri bersih.
Arief Sirajuddin lahir di Bone, 4 Juli 1930. Bupati Gowa keempat ini menjabat dua periode, 1976-1985. Dia menggantikan bupati KS Mas'ud, jabatannya dilanjutkan oleh A Kadir Dalle. IAS anak kesembilan dari 12 bersaudara. ****