Berziarah kubur atau mengunjungi makam keluarga dengan membersihkan makam, mendoakan ataupun tabur bunga adalah suatu hal yang sering dilaksanakan oleh sebagai besar masyarakat usai pelaksanaan hari raya baik idul fitri ataupun idul adha.
Ziarah makam ini dimaknai sebagai sebuah tradisi yang turun temurun, yang sudah sejak lama ada ditengah-tengah masyarakat.
Banyak makna tentang ziarah kubur, salah satunya untuk mengenang keluarga yang telah lebih dulu menghadap ke sang pencipta, ziarah kubur juga mengingatkan masyarakat tentang kematian.
Biasanya kegiatan ziarah kubur diawali dengan kegiatan membersihkan makam oleh sanak keluarga.
Meski ziarah kubur banyak dilaksanakan oleh masyarakat usai berlebaran, namun tidak sedikit juga warga berziara sebelum ramadan, ataupun sepekan sebelum waktu lebaran tiba.
Seperti yang disampaikan oleh Pegiat dakwah asal Kecamatan Bulukumpa, Jawil bahwa ziarah kubur tujuannya sangat baik, karena dengan cara ini mengingatkan semua kepada keluarga (kampung-pemudik).
"Bahwa di sebuah perkampungan itu adalah rumpun kerabat di masa lalu dan sampai hari ini tetap menjadi bagian keluarga yang sangat karib degan adanya bentuk silaturahmi (mazziara)," katanya.
Dengan berziarah kepada kubur tentu mengingatkan kepada yang masih hidup akan kehidupan yang selalu diakhiri dengan kematian.
"Dengan cara seperti itu tentu akan menjadi menjadi media pengingat bahwa kita (keluarga pemudik) bekerja di perantauan, bekerja di suatu tempat perusahaan, atau instansi tidaklah hanya sekedar kejar sukses dunia tetapi sukses untuk mendapatkan akhiratnya," jelasnya. (*)