BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID -- MTs Darul Istiqamah Bulukumba menjadikan waktu istirahat sebagai momen yang bermakna dengan kegiatan membaca Al-Quran. Seperti yang terlihat baru-baru ini, siswa-siswi memanfaatkan waktu istirahat mereka untuk meneladani nilai-nilai agama, khususnya dalam membaca ayat suci Al-Quran.
Ustad Nasir, pendidik MTs Darul Istiqamah dan pesantren mengatakan belajar mengaji di MTs Darul Istiqamah tidak hanya menjadi tugas yang harus dikuasai dengan menghafal, tetapi lebih menekankan pada kelancaran membaca dan memahami tanda baca Al-Quran. Praktik ini merupakan bagian dari upaya madrasah dalam mendorong siswa-siswinya untuk senantiasa mengasah kemampuan membaca Al-Quran, memberi peluang bagi yang kurang mampu dalam hal membaca Al-Quran untuk memperoleh keahlian tersebut.
"Di tengah banyaknya distraksi zaman modern, seperti menonton televisi, menggunakan gadget, atau bermain game, kesadaran akan pentingnya mengaji terus diupayakan. Antusiasme siswa kelas VIII dalam membaca Al-Quran tidak lepas dari dukungan yang mereka terima dari madrasah dan pesantren, di mana membaca Al-Quran dijadwalkan pada waktu istirahat pertama setelah pembelajaran," ujarnya.
Lebih lanjut ia menuturkan pentingnya Al-Quran sebagai panduan hidup umat Islam tak dapat diragukan lagi. Di sela-sela waktu istirahat, para guru memanfaatkan kesempatan ini untuk mengarahkan siswa membaca Al-Quran di berbagai tempat, seperti gazebo, halaman kelas, atau lantai depan kelas. Ia juga menekankan pentingnya membaca Al-Quran, meskipun sedikit pun salah. Sebab, orang yang membaca Al-Quran selalu ditemani oleh malaikat kebaikan.
"Dengan pendekatan ini, MTs Darul Istiqamah Bulukumba tidak hanya menjadikan waktu istirahat sebagai momen refreshing, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memperdalam pemahaman dan keterampilan membaca Al-Quran, sesuai dengan ajaran agama Islam dan kebijakan madrasah," tambahnya.
Terlihat Salah satu siswa, Latifah, kelas VIII, menunjukkan kegembiraannya terhadap arahan untuk membaca Al-Quran di waktu istirahat. Menurutnya, selain menambah kekhasan dalam membaca, hal ini juga membantu siswa untuk tidak terlalu fokus pada kegiatan di kantin madrasah, sehingga bisa menabung uang jajan dan berbelanja hanya pada waktu istirahat kedua. (sum/has/B)