BANTAENG, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Terdaftar sebagai segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), Nurhidayat (28) merasa bersyukur sebab pengobatan ayahnya ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan.
Nurhidayat bercerita bahwa ayahnya yang berprofesi sebagai tukang sapu jalanan sering mengeluh sakit pegal pada kaki kanannya. Sehingga ia memutuskan untuk melakukan pemeriksaan di Puskesmas Sinoa. Namun, setelah 2 (dua) bulan melakukan pengobatan ternyata belum ada perubahan. Sehingga dokter di Puskesmas Sinoa memberikan rujukan ke Klinik Utama Mitra Medica Mandiri (Klinik MMM).
“Bapak sering mengeluh merasa kesakitan di kakinya, jadi saya bawa berobat di Puskesmas Sinoa. Namun setelah berobat selama 2 bulan, ternyata tidak ada perubahan jadi kami diberikan rujukan ke Klinik MMM untuk diperiksa lebih lanjut,” cerita Nurhidayat, Jumat (19/04).
Selama pemeriksaan di Klinik MMM, Wanita yang berasal dari Bonde, Desa Bonto Tiro, Kab. Bantaeng ini mengaku sangat puas atas pelayanan yang ia dapatkan, alur pelayanannya pun tidak ribet dan jelas. Para petugas memberikan infomasi dan melayani dengan ramah kepada para pasien.
Nurhidayat merasa bersyukur berkat Program JKN, ia tidak perlu khawatir tentang biaya pengobatan ayahnya. Berbekal Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai identitas kepesertaannya, seluruh pengobatan ayahnya terjamin penuh oleh BPJS Kesehatan sejak berobat di puskemas hingga rujukan tingkat lanjut di Klinik MMM.
“Alhamdulillah, senang dan bersyukur sekali. Karena kami tidak perlu mengeluarkan biaya sama sekali selama pengobatan bapak, sejak awal hingga sekarang ini, semuanya sudah dijamin BPJS Kesehatan,” ucap Nurhidayat.
Selain ayahnya, manfaat Program JKN juga dirasakan langsung olehnya. Perempuan yang berprofesi sebagai pegawai wiraswata ini, menceritakan pengalaman dirinya sebagai pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) Klinik MMM beberapa waktu yang lalu,
“Waktu itu, perut saya rasanya tidak enak sekali, nyeri dan sakit tidak bisa saya tahan lagi, jadi saya dilarikan ke UGD Klinik MMM. Kata dokter, saya terkena penyakit maag akut. Syukur alhamdulillah, saya merasa baikan selama saya dirawat 6 hari di klinik. Saya juga tidak mengeluarkan biaya, karena seluruh pengobatan dan obat-obatan diberikan secara gratis,” ujar Nurhidayat.
Nurhidayat mengungkapkan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan memberi banyak manfaat bagi dirinya dan keluarganya. Meski terdaftar pada segmen PBI, tidak mengurangi manfaat yang ia peroleh saat mengakses layanan di fasilitas kesehatan. Tidak ada perbedaan layanan kesehatan dengan peserta dari segmen dan kelas lain yang lebih tinggi. Tidak ada batasan layanan, semua pelayanan yang diberikan setara dan sangat baik.
Program JKN semakin dipercaya oleh masyarakat saat sakit dan perlu berobat. Nurhidayat berharap agar ke depannya masyarakat tidak perlu ragu untuk berobat menggunakan BPJS Kesehatan, karena prosedur dan alurnya mudah tidak sesulit yang dibayangkan.
“Saya berharap semoga ke depannya masyarakat tidak perlu takut berobat menggunakan kartu BPJS Kesehatan, karena saya sudah merasakan sendiri manfaat dari BPJS Kesehatan ini, prosedur dan alurnya juga tidak ribet,” ucap Nurhidayat.
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang esensial. Akses terhadap layanan kesehatan yang mudah, terjangkau, dan berkualitas menjadi kunci utama dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera.
Keberadaan Program JKN telah memberikan dampak positif yang signifikan dalam hal perlindungan kesehatan bagi masyarakat luas. Tidak hanya tentang memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga tentang memberikan perlindungan dan keamanan finansial bagi setiap lapisan masyarakat. (*)