Hadir Dengan Berbagai Manfaat, Pekerja Tambang Pastikan Terlindungi Program JKN

  • Bagikan
Foto: Nasrullah (22) seorang pekerja tambang nikel di PT Huadi Nickel Alloy Indonesia menyadari pentingnya menjadi Peserta JKN. (Mad)

BULUKUMBA, RADARSELATAN.FAJAR.CO.ID — Nasrullah (22) seorang pekerja tambang nikel di PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, merasa dengan menjadi Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki.

“Sebagai pekerja tambang, saya memiliki risiko yang tinggi, dimana penyakit bisa datang kapan saja. Jadi saya rasa, penting sekali untuk saya memiliki BPJS Kesehatan (Program JKN-red),” ujar Nasrullah.

Pekerjaan di tambang identik dengan risiko kesehatan yang tinggi. Paparan terhadap debu, bahan kimia berbahaya dan kondisi kerja yang ekstrem menjadi ancaman utama bagi para pekerjanya.

Nasrullah berasal dari Dusun Balla tinggia, Desa Papanloe, Kecamatan Pajukkukang, Kabupaten Bantaeng. Dia mengaku terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) di PT Huadi Nickel Alloy Indonesia.

“Saya sudah terdaftar sebagai peserta PPU yang didaftarkan dari kantor,” ujarnya.

Pekerja tambang lainnya yang berasal dari Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba, yakni Andi Erlangga (28), merasakan banyak manfaat dari Program JKN kepada dirinya, sejak tergabung menjadi peserta JKNb, ahkan sebelum ia bekerja di PT. Huadi Nickel Alloy Indonesia dan terdaftar sebagai peserta segmen PPU. Sebelumnya ia merupakan peserta dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau BPJS mandiri.

“Saya sangat bersyukur dengan adanya BPJS Kesehatan, sebelumnya saya pernah di rawat di Rumah Sakit TK II Pelamonia Makassar akibat sakit tifus. Selama perawatan, seluruh biaya rumah sakit hingga obat-obatan ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan,” ujar Erlangga.

Erlangga merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan rumah sakit saat menggunakan BPJS Kesehatan.

Erlangga juga mengungkapkan dirinya juga sudah lama memanfaatkan layanan pada aplikasi Mobile JKN di handphone miliknya. Selama menggunakan aplikasi tersebut, ia merasakan kemudahan mengakses layanan administrasi seperti perubahan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) hingga melakukan pendaftaran antrean pelayanan kesehatan secara online.

“Saya menggunakan aplikasi Mobile JKN ini sudah sangat lama, saya sering ambil antrean secara online kalau saya ingin berobat di fasilitas kesehatan (faskes), jadi saya tidak perlu menunggu terlalu lama mengantre. Saya juga pernah pakai untuk ubah faskes, jadi saya tidak perlu ijin kerja untuk datang ke kantor BPJS Kesehatan,” ujar Erlangga.

Erlangga berharap agar nantinya layanan BPJS Kesehatan semakin mudah saat mengakses kepesertaan dan dapat terus meningkatkan kepuasan peserta dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.

“Semoga layanan BPJS Kesehatan semakin mudah diakses dan kualitas pelayanan di fasilitas kesehatan semakin bagus,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, BPJS Kesehatan Cabang Bulukumba bersama Klinik Huadi melaksanakan kegiatan skrining kesehatan kepada pekerja PT. Huadi Nickel Alloy Indonesia. Nasrullah melakukan skrining kesehatan bersama dengan rekan kerjanya yang lain, ia mengungkapkan bahwa kegiatan skrining kesehatan sangat penting untuk dilakukan agar ia bisa lebih termotivasi untuk senantiasa menjaga kesehatannya.

 “Skrining kesehatan sangat penting bagi saya untuk dilakukan agar saya bisa mengetahui kemungkinan penyakit yang bisa saja saya derita dan lebih menjaga kesehatan,” ujar Nasrullah.

skrining kesehatan adalah serangkaian tes dan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi risiko penyakit atau kondisi kesehatan tertentu pada orang yang belum menunjukkan gejala. Skrining kesehatan penting dilakukan karena dapat membantu mendeteksi penyakit dan kondisi medis pada tahap awal, skrining ini bisa dilakukan secara mandiri melalui aplikasi Mobile JKN dan web skrining BPJS Kesehatan. (mad/has/b)

  • Bagikan

Exit mobile version